Lampu Kuning Perusahaan Tambang yang Mengabaikan Lingkungan

Jumat, 09 Mei 2025 | 14:47:04 WIB
Aktivitas pertambangan.

Listrik Indonesia | Komisi XII DPR RI kembali memberikan perhatian serius terhadap praktik pengelolaan lingkungan di sektor pertambangan. Dalam kunjungan kerja spesifik ke Palembang, Sumatera Selatan, anggota Komisi XII DPR RI Syarif Fasha menyampaikan bahwa masih banyak perusahaan tambang yang belum mengelola aspek lingkungan secara optimal.

Menurut Fasha, perusahaan-perusahaan tambang kerap kali lebih menitikberatkan pada kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam sebagai bagian dari fokus utama bisnis mereka. Hal ini membuat isu lingkungan cenderung tidak menjadi prioritas utama. “Banyak perusahaan besar yang fokus pada core business mereka sehingga masalah lingkungan sedikit terabaikan. Untuk itu, perlu ada pendampingan agar mereka tetap taat pada aturan lingkungan tanpa mengabaikan bisnis inti mereka,” ujarnya, Dikutip Jumat (09/05/2025).

Fasha menilai bahwa pendampingan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memiliki peran penting untuk memastikan standar lingkungan tetap ditegakkan. Bentuk pendampingan itu bisa berupa pengawasan berkala, peninjauan terhadap laporan lingkungan, hingga bantuan teknis terkait pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).

Lebih lanjut, ia menyoroti bahwa pelaporan lingkungan oleh perusahaan tambang saat ini masih belum sepenuhnya mencerminkan kondisi di lapangan. 

“Kita tidak ingin laporan lingkungan hanya menjadi formalitas. Saat ini, banyak laporan yang tebal namun implementasinya minim. Ini yang harus kita hindari agar kepatuhan lingkungan bukan hanya di atas kertas, tetapi juga di lapangan,” kata Fasha.

Dalam kunjungan tersebut, Komisi XII DPR RI juga menemukan sejumlah titik yang dinilai perlu perhatian lebih lanjut, salah satunya berkaitan dengan tumpahan air limbah di sekitar area transportasi dan stockpile. Potensi pencemaran lingkungan dari titik-titik tersebut disebut cukup mengkhawatirkan apabila tidak segera ditangani.

“Di area pengangkutan dan stockpile, kami melihat ada limpasan air limbah yang belum sepenuhnya dikelola dengan baik. Ini harus segera diatasi agar tidak berdampak negatif pada masyarakat sekitar,” ujarnya.

Fasha juga menekankan pentingnya penerapan audit lingkungan secara menyeluruh. Menurutnya, keberlanjutan operasional perusahaan tambang harus disertai dengan tanggung jawab menjaga ekosistem.

“Kami berharap KLHK dapat meningkatkan pengawasan dan pendampingan agar perusahaan-perusahaan seperti PTBA dapat lebih optimal dalam pengelolaan lingkungan. Dengan begitu, mereka tetap dapat beroperasi secara berkelanjutan tanpa mengabaikan aspek lingkungan,” pungkasnya.

Tags

Terkini