Listrik Indonesia | Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), Yurizki Rio menegaskan bahwa hilirisasi dan industrialisasi energi dapat diwujudkan melalui pemanfaatan panas bumi. Menurutnya, potensi produk turunan dari geothermal sangat beragam sehingga mampu memberikan nilai tambah lebih luas bagi sektor energi. Hal tersebut ia ungkapkan dalam program Energy Corner, dikutip Sabtu (20/09/2025)
Ia menjelaskan, pemanfaatan panas bumi tidak hanya terbatas pada pembangkitan listrik, tetapi juga dapat dikembangkan menjadi produk turunan seperti green hydrogen dan green ammonia. Produk-produk tersebut memiliki prospek strategis dalam mendukung transisi energi menuju bauran energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
"Hilirisasi dan industrialisasi bisa terjadi dengan penggabungan geothermal karena produk-produk geothermal banyak sekali, mulai dari green hydrogen, green amonia, dan kemudian nanti kita bisa menyediakan energi hijau, hingga green data center plant," jelasnya.
Yurizki Rio menyampaikan bahwa setiap 1 dolar AS investasi panas bumi mampu menghasilkan nilai tambah sebesar 0,25 dolar AS. Ia mencontohkan, jika investasi yang dilakukan mencapai 6 miliar dolar AS, maka total nilai tambah yang diperoleh dapat mencapai sekitar 7,5 miliar dolar AS atau setara Rp124 triliun.