Listrik Indonesia | Anggota Komisi XII DPR RI Gulam Mohamad Sharon menyampaikan perlunya percepatan program elektrifikasi di wilayah perbatasan. Hal tersebut ia ungkpkan saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Plt Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, dikutip pada Senin (17/11/2025).
Ia menyoroti adanya kesenjangan akses listrik antara desa-desa di Indonesia dan wilayah Malaysia yang berada tidak jauh dari perbatasan.
Dalam forum tersebut, Gulam menjelaskan situasi yang ia temukan di daerah pemilihannya, khususnya desa-desa yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Menurutnya, masih banyak desa di luar Pulau Jawa (baik di Kalimantan, Sulawesi, maupun Sumatera) yang belum memperoleh listrik secara memadai.
“Di Malaysia itu hanya jaraknya 8–10 km itu sudah terang-benderang. Tapi di tempat kami, tempat kita di Indonesia, itu masih gelap gulita, Pak,” ujarnya.
Gulam juga menyampaikan keluhan para ASN yang bertugas di daerah perbatasan. Ia mencontohkan keluhan ibu-ibu ASN yang harus bekerja dari pukul enam sore hingga pukul enam pagi karena listrik hanya tersedia pada jam-jam tertentu. Kondisi ini dinilai menghambat produktivitas dan mengganggu kegiatan masyarakat.
Lebih jauh, Gulam mendorong agar proyek elektrifikasi dijalankan lebih cepat, terutama untuk proyek berskala kecil yang hanya membutuhkan kapasitas sekitar 1 hingga 2 megawatt. Ia menilai proyek dengan skala demikian seharusnya dapat dikerjakan melalui melibatkan pengusaha lokal. Menurutnya, bottleneck proses administrasi masih sering terjadi di tingkat pusat.
“Jangan sampai kita mau listriknya cepat, tapi di tempat Bapaknya sendiri prosesnya lama. Jadi prosesnya seperti apa, caranya kayak gimana, supaya listrik ini bisa tercapai dan bisa dinikmati oleh masyarakat dengan cepat,” katanya.
Ia menambahkan bahwa proses pengajuan proyek seharusnya tidak memakan waktu hingga satu tahun.
Melalui dorongan ini, Gulam berharap pemerintah dapat memberikan perhatian lebih pada kesenjangan elektrifikasi di wilayah perbatasan agar masyarakat di daerah tersebut dapat menikmati layanan listrik yang lebih andal dan berkelanjutan.