PLN Minta Maaf Akui Pemulihan Listrik Aceh Terhambat

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:32:34 WIB
Dirut PLN Beserta Direksi Tengah Berdiskusi Percepatan Pemulihan Listrik di Aceh

Listrik Indonesia | Pemulihan jaringan listrik di sejumlah wilayah Aceh pascabencana banjir bandang dan longsor masih menghadapi tantangan besar. PT PLN (Persero) menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat karena aliran listrik hingga kini belum dapat pulih sepenuhnya. 

Permintaan maaf tersebut disampaikan Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, dalam Rapat Koordinasi penanganan kelistrikan Aceh bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang digelar daring dari Banda Aceh, Selasa (9/12). 

Sebelumnya, saat meninjau kondisi di Bireuen pada Minggu (7/12), Darmawan melaporkan kepada Menteri ESDM dan Presiden Prabowo Subianto bahwa sistem kelistrikan Aceh ditargetkan menyala hingga 93% pada malam hari. Namun, kerusakan jaringan yang sangat luas serta akses darat yang terputus membuat target pemulihan terkendala. 

“Banjir bandang dan longsor menyebabkan kerusakan masif pada infrastruktur kelistrikan, khususnya jalur transmisi,” ujar Darmawan. 

Kerusakan terberat terjadi pada jaringan transmisi Bireuen–Arun, di mana enam tower roboh dihantam luapan sungai yang melebar hingga ratusan meter. Kondisi tersebut menghambat suplai listrik dari pembangkit Arun ke Banda Aceh, sehingga pemadaman bergilir tidak dapat dihindari. 

PLN telah melakukan sinkronisasi sistem dari PLTMG Arun ke sejumlah wilayah. Pada 8 Desember 2025, pasokan berhasil menjangkau Gardu Induk hingga Bireuen, Takengon, dan Samalanga. Namun upaya memperluas suplai hingga Sigli dan Banda Aceh kembali terkendala akibat gangguan teknis, memaksa proses penyaluran dihentikan sementara untuk menjaga stabilitas. 

Material perbaikan tower yang mencapai 35 ton pun harus diangkut melalui jalur udara menggunakan helikopter karena akses darat terputus total. 

Empat Kabupaten Kembali Teraliri Listrik 

PLN melaporkan bahwa empat kabupaten yang sebelumnya gelap total kini berhasil menyala kembali, yaitu Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Tamiang dan Gayo Lues. Meski demikian, sejumlah desa dan jaringan tegangan rendah masih memerlukan perbaikan lanjutan. 

Di sisi lain, gangguan juga terjadi pada transmisi Langsa–Pangkalan Brandan akibat lima tower yang roboh, memutus koneksi Aceh dengan Sistem Besar Sumatera. Perbaikan diperkirakan membutuhkan waktu maksimal sepuluh hari sebelum sinkronisasi penuh dapat dilakukan. Saat ini, Banda Aceh masih mengalami kekurangan suplai sekitar 40 MW. 

“Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Tidak ada alasan yang dapat menghapus ketidaknyamanan ini,” ungkap Darmawan. 

PLN menambah pasokan genset untuk fasilitas vital, termasuk rumah sakit, kantor pemerintahan, posko pengungsian, dan sarana telekomunikasi guna meminimalkan dampak pemadaman. 

PLN juga terus berkoordinasi dengan Kementerian ESDM, pemerintah daerah, TNI, Polri, BNPB, dan Kementerian PUPR untuk membuka akses wilayah terisolasi, mengevakuasi material longsoran, serta mengamankan jalur-jalur berisiko. 

Darmawan menegaskan bahwa PLN akan mengerahkan seluruh kemampuan untuk mempercepat pemulihan. 

“Kami berkomitmen penuh agar kelistrikan Aceh dapat segera normal kembali,” tutupnya.

Tags

Terkini

Matangkan Peta Jalan PLTN, Pemerintah Siapkan Satgas Nuklir

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:14:43 WIB

Kementerian ESDM Catat PNBP Rp228 Triliun Jelang Akhir 2025

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:56:35 WIB

Banda Aceh Malam Ini Kembali Terang

Jumat, 19 Desember 2025 | 07:39:01 WIB

Sejauh Mana Kemudahan Kebijakan Perizinan Panas Bumi?

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:27:04 WIB