Listrik Indonesia | Anggota Komisi VII DPR RI, Ridwan Hisjam memberikan apresiasi atas kemajuan pesat pembangunan smelter oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) atau PT AMMAN di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.
Pada tahun lalu, pembangunan smelter masih berada di sekitar 60 persen. Namun, per 15 Juli 2024, pembangunan telah mencapai 97 persen. Hal tersebut ia ungkapkan usai mengikuti Kunjungan Kerja Tim Komisi VII DPR RI di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Senin (15/7/2024).
"Ini suatu kejutan betul dan ini adalah tantangan bagi kita terutama perusahaan-perusahaan BUMN kita yang EPC itu harus belajar banyak, melihat bagaimana kemajuan yang dilakukan pembangunan di AMMAN di Sumbawa Barat ini, yang ternyata fabrikasinya itu dibuat di China dan berbagai negara lain termasuk Finlandia, setelah sudah siap baru dikirim ke Indonesia, dan di situ tinggal di rakit-rakit saja sehingga akhirnya cepat sekali inilah yang kita lihat," ungkapnya.
Namun, Ridwan mengingatkan direksi PT AMMAN untuk tetap berhati-hati, terutama saat commissioning di semua sektor. Ia menegaskan pentingnya menghindari kecelakaan atau kebakaran yang bisa terjadi akibat mengabaikan prosedur operasi standar (SOP).
Ridwan juga menegaskan bahwa dalam setiap pembangunan smelter, surveyor independen bertanggung jawab untuk menjaga kualitas kontrol di setiap tahap pembangunan. Keselamatan harus diutamakan, mengingat beberapa kejadian kecelakaan yang sering terjadi di smelter di sektor lain.
Mengenai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), meskipun banyak komponen dibuat di China dan negara lain, tingkat TKDN PT AMMAN cukup memenuhi syarat dengan pipa-pipa yang digunakan sebagian besar buatan Indonesia. Menurutnya, dalam waktu satu tahun, kemajuan yang dicapai sangat cepat dengan TKDN melebihi 40 persen, yang memenuhi syarat.