Menanti Indonesia ‘Panen’ Gas Bumi pada 2028

Menanti Indonesia ‘Panen’ Gas Bumi pada 2028
Offshore lepas pantai. (Dok: @artemis.energy)

Listrik Indonesia | Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa Indonesia akan menghadapi lonjakan produksi gas bumi yang signifikan pada tahun 2028, karena berbagai proyek pengembangan lapangan gas baru saat ini. Hal tersebut ia ungkapkan pada Temu Media di Jakarta, dikutip pada Jumat (05/08/2024).

"Ini adalah upaya-upaya kita bagaimana bisa mencapai produksi 1 juta barel dan 12 Billion Cubic Feet (BCF). Jadi kalau di minyak ada angka penurunan, tapi di gas ada angka kenaikan. Dan ini belum lagi masuk lagi lapangan barunya ENI," ungkapnya.

Dari 2027 hingga 2028, sejumlah lapangan gas baru diharapkan menjadi pendorong utama peningkatan produksi. Beberapa proyek yang menjadi sorotan adalah:

  1. Geng North: Diproyeksikan akan menambah produksi sebesar 1.000 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) dengan cadangan mencapai 4,1 TCF. Lapangan ini diperkirakan akan mulai beroperasi pada tahun 2027.
  2. IDD Gandang Gendalo: Ditargetkan menghasilkan 4.900 MMSCFD dengan cadangan 6,3 TCF, lapangan ini memiliki potensi besar dalam meningkatkan produksi gas nasional.
  3. Andaman: Meski masih dalam tahap eksplorasi, lapangan ini diperkirakan dapat memproduksi sekitar 527 MMSCFD dengan cadangan sekitar 10 TCF.


Selain ketiga proyek utama tersebut, sejumlah lapangan lain juga diharapkan memberikan kontribusi tambahan, seperti Ubadari (550 MMSCFD), Asap Kido Merah (330 MMSCFD), Maha (194 MMSCFD), Secanggang (140 MMSCFD), Mako dan Lofin (masing-masing 120 MMSCFD), serta Marakes East (89 MMSCFD), Wasambo (40 MMSCFD) dan Karendan (100 MMSCFD).

Arifin menekankan bahwa peningkatan produksi gas ini akan memperkuat ketahanan energi nasional, mengurangi ketergantungan pada impor dan mendukung pertumbuhan industri berbasis gas. 

Gas bumi juga dianggap sebagai solusi energi transisi yang lebih bersih dibandingkan bahan bakar fosil lainnya.

"Nah dari sinilah nanti kita akan memanfaatkan gasnya untuk bisa mendukung ketahanan energi dan sekaligus mendukung transisi energi kita, untuk bisa mengurangi emisi karbon," pungkasnya.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#Gas Bumi

Index

Berita Lainnya

Index