Listrik Indonesia | PT Hutama Karya (Persero) berhasil menyelesaikan proyek Engineering, Procurement & Construction (EPC) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tambak Lorok Blok 3 yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah.
Proyek ini merupakan hasil kolaborasi dalam Kerja Sama Operasi (KSO) antara Hutama Karya, General Electric (GE), dan Marubeni Corporation (MC) (KSO GE-MC-HK) yang dimulai pada tahun 2017. Executive Vice President (EVP) Sekretaris Hutama Karya, Adjib Al Hakim, mengungkapkan bahwa proyek ini memiliki nilai investasi sebesar Rp 4,8 triliun dan mampu menghasilkan daya listrik sebesar 779 megawatt (MW), yang akan memberikan kontribusi besar bagi kebutuhan listrik di wilayah Jawa dan Bali.
"Penyelesaian proyek ini memperkuat portofolio Hutama Karya di sektor EPC. Ini merupakan prestasi signifikan dalam meningkatkan kapasitas listrik nasional, terutama dengan penerapan teknologi canggih yang belum pernah diaplikasikan di Asia-Pasifik," kata Adjib dalam siaran pers pada Jumat (23/8/2024). PLTGU Tambak Lorok Blok 3 ini akan menjadi pembangkit listrik pertama di Asia-Pasifik yang menggunakan teknologi turbin gas High-efficiency Air-cooled (HA).
Teknologi ini memungkinkan efisiensi energi yang optimal dengan menggabungkan tenaga gas dan uap, serta telah memenuhi standar manajemen kualitas lingkungan internasional.
Selama proses penyelesaian, proyek ini menghadapi berbagai tantangan, termasuk cuaca yang kurang bersahabat karena lokasi proyek berada di dekat Pelabuhan Tanjung Emas, yang sering kali terkena banjir rob. Selain itu, proyek ini juga menghadapi tantangan akibat pandemi Covid-19. PLTGU Tambak Lorok merupakan proyek pembangkit listrik yang dimiliki oleh PT PLN Indonesia Power, anak perusahaan PT PLN (Persero). Proyek ini merupakan salah satu penugasan dari pemerintah yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Jawa dan Bali.
- Baca Juga IKPT Geber Proyek Geothermal Raksasa
GoogleNews
