Listrik Indonesia | PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), produsen komponen otomotif terkemuka di Indonesia, berhasil mempertahankan kinerja positif meskipun industri otomotif nasional menghadapi tantangan sepanjang 2024. Perusahaan membukukan penjualan stabil sebesar Rp5,5 triliun, sementara laba bersih inti tahun berjalan meningkat 4,1% dari Rp569,6 miliar menjadi Rp593,1 miliar. Kenaikan ini terjadi setelah menyesuaikan dampak negative goodwill dari akuisisi PT Trimitra Chitrahasta (TCH) pada 2023.
Segmen kendaraan roda dua (2W) tetap menjadi motor utama pertumbuhan DRMA dengan penjualan mencapai Rp3,3 triliun, naik 11,9% dibanding tahun sebelumnya. Angka ini jauh melampaui pertumbuhan total penjualan sepeda motor nasional yang hanya meningkat 1,5%. Dengan kontribusi sebesar 59% terhadap total pendapatan, segmen ini terus menjadi pilar utama perusahaan.
Presiden Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso, menegaskan bahwa DRMA tetap kompetitif meskipun terjadi perlambatan di industri otomotif. "Kami mampu membukukan kinerja yang lebih baik dari industri secara keseluruhan. Ke depan, kami akan terus mencari sumber pertumbuhan baru, baik di dalam maupun di luar sektor otomotif, dengan memanfaatkan kompetensi yang kami miliki serta mendorong inovasi. Selain itu, efisiensi melalui teknologi dan otomatisasi akan semakin memperkuat daya saing dan profitabilitas DRMA," ujarnya.
Selain segmen kendaraan roda dua, pertumbuhan DRMA juga didorong oleh ekspansi pasar global melalui PT Dharma Kyungshin Indonesia (DKI), perusahaan patungan dengan Kyungshin Corporation. Ekspor ke Amerika Serikat yang dimulai pada Mei 2024 berkontribusi signifikan, dengan penjualan mencapai Rp708,9 miliar hingga akhir tahun, melonjak 103,6%. DKI optimistis dapat memperluas pasar ekspor ke negara lain dan saat ini tengah membangun pabrik baru seluas 2,3 hektare yang direncanakan rampung pada semester kedua 2025. Fasilitas baru ini akan meningkatkan kapasitas produksi hingga 1,5 kali lipat serta mendongkrak jumlah pengiriman ekspor.
Sejalan dengan tren industri, DRMA juga mulai menggarap sektor kendaraan listrik (EV). Perusahaan aktif mengembangkan komponen EV dan membangun ekosistemnya melalui Dharma Connect, guna memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan tangguh di masa depan.
