Listrik Indonesia | Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana menyampaikan bahwa Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 telah rampung dan dijadwalkan akan diterbitkan pada April 2025. Hal ini disampaikan Dadan di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, dikutip pada Senin (28/4/2025).
Meskipun penyusunan RUPTL telah selesai, Dadan menjelaskan bahwa saat ini dokumen tersebut masih dalam proses administrasi internal.
"Sekarang lagi administrasi di internal saja, semua prosesnya sudah selesai. Bulan April terbit, Pak Menteri kan bilangnya seperti itu ya," ujarnya.
Dadan juga menekankan bahwa RUPTL mengacu pada Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN), tetapi memiliki perbedaan dari sisi teknis. Menurutnya, RUKN bersifat lebih makro tanpa mencantumkan angka, lokasi, atau rincian proyek, sedangkan RUPTL menyusun rencana lebih rinci dan tidak hanya mencakup program dari PT PLN (Persero), melainkan juga badan usaha ketenagalistrikan lainnya.
"Kalau RUKN itu kan tidak menyusun angka, tidak nyusun lokasi, tidak nyusun bagian awal. Pasti harus sesuai karena RUKN kan di atasnya. Ngikutin di sana secara prinsip, tapi detailnya kan di dalam RUPTL ya Pak. Karena RUPTL tidak hanya PLN ya, kita banyak RUPTL-nya yang lain," jelas Dadan.
Sementara itu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebelumnya menyatakan bahwa dalam RUPTL 2025–2034, mayoritas proyek ketenagalistrikan baru akan berasal dari energi baru terbarukan (EBT). Bahlil mengungkapkan bahwa sekitar 60% dari tambahan pembangkit listrik yang akan dibangun selama 10 tahun mendatang berasal dari EBT.
"RUPTL di tahun 2025–2034 60% itu akan dorong membangun energi baru terbarukan," kata Bahlil dalam konferensi pers di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (17/1/2025).
