RUPTL Baru Resmi Dirilis, Ini Rencana Listrik Nasional 10 Tahun ke Depan

RUPTL Baru Resmi Dirilis, Ini Rencana Listrik Nasional 10 Tahun ke Depan
KESDM dan PLN Resmi Umumkan RUPTL 2025-2034/Dok.KDR

Listrik Indonesia | PT PLN (Persero) resmi menetapkan rencana penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 69,5 gigawatt (GW) dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) periode 2025–2034. Mayoritas kapasitas baru ini akan bersumber dari Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang mencakup lebih dari setengah total target. 

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa RUPTL kali ini disusun berdasarkan analisis kebutuhan aktual dan proyeksi jangka panjang. Ia menyatakan bahwa dokumen tersebut telah selesai disusun dan siap untuk dijalankan. 

“RUPTL ini dirancang dengan pendekatan yang memperhitungkan kondisi masa kini serta prediksi kebutuhan ke depan, berdasarkan pengalaman di masa lalu. Jadi, prosesnya sudah tuntas,” ujar Bahlil saat konferensi pers di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (26/5/2025). 

Berdasarkan dokumen tersebut, porsi terbesar berasal dari pembangkit EBT yang mencapai 61% atau sekitar 42,6 GW. Rinciannya antara lain tenaga surya 17,1 GW, tenaga air 11,7 GW, angin 7,2 GW, bioenergi 0,9 GW, serta pembangkit tenaga nuklir sebesar 0,5 GW. 

Sementara itu, pembangkit berbasis energi fosil menyumbang sekitar 24% dari total, atau sekitar 16,6 GW. Rinciannya terdiri dari pembangkit berbahan bakar gas sebanyak 10,3 GW dan batu bara 6,3 GW. 

Sisanya, sekitar 15% atau 10 GW, berasal dari sistem penyimpanan energi. Ini terdiri dari pumped storage Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 6,0 GW dan penggunaan baterai sebesar 4,0 GW. Realisasi pembangunan kapasitas pembangkit akan dibagi dalam dua tahap. Pada lima tahun pertama, ditargetkan 27,9 GW pembangkit akan dibangun. Sementara sisanya, sebesar 41,6 GW, akan dikembangkan pada lima tahun berikutnya. 

“Dengan begitu, pembangunan ini harus sesuai dengan rencana yang telah disepakati bersama PLN. Kami tidak bisa keluar dari jalur perencanaan yang sudah dikunci,” pungkas Bahlil.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#RUPTL

Index

Berita Lainnya

Index