Listrik Indonesia | Lapangan migas Terubuk yang berada di wilayah South Natuna Sea Block B tengah menjadi sorotan berkat potensinya dalam mendukung peningkatan produksi migas nasional. Dikelola oleh Medco E&P Natuna, lapangan ini menunjukkan hasil positif dari kegiatan eksplorasi yang dilakukan, terutama dari pengeboran sumur Terubuk-5.
Hasil pengujian dari sumur tersebut memperlihatkan kapasitas produksi yang menjanjikan. Pada uji alir pertama (DST#1), sumur mampu menghasilkan sekitar 2.287 barel minyak per hari. Kemudian, pada uji alir kedua (DST#2), tercatat gas yang dihasilkan mencapai 19 juta kaki kubik per hari. Sementara itu, uji alir ketiga (DST#3) menunjukkan angka 13,89 juta kaki kubik gas per hari disertai kondensat sebanyak 304,1 barel per hari. Angka-angka ini mencerminkan potensi komersial yang cukup kuat dari lapangan tersebut.
Secara historis, struktur migas di Terubuk sebenarnya sudah ditemukan sejak 1972 oleh ConocoPhillips Indonesia. Namun, pada masa itu, potensi tersebut belum dikembangkan karena dinilai belum layak secara ekonomi. Kini, dengan hasil eksplorasi yang lebih meyakinkan, Terubuk kembali dipertimbangkan sebagai lapangan strategis yang patut ditindaklanjuti.
Dalam konteks nasional, Lapangan Terubuk dapat memainkan peran penting dalam memenuhi target jangka panjang pemerintah untuk meningkatkan produksi migas, khususnya menuju 1 juta barel minyak dan 12.000 MMSCFD gas per hari pada tahun 2030. Apabila dikembangkan dengan tepat, lapangan ini tidak hanya memperkuat pasokan energi nasional, tetapi juga mendukung keberlanjutan industri migas Indonesia di masa mendatang.
