Listrik Indonesia | Di balik megahnya proyek MRT Jakarta, stadion GBK, hingga rumah sakit-rumah sakit besar, ada komponen yang tidak terlihat tapi sangat vital: panel listrik. Bekerja dalam senyap, perangkat ini adalah jantung yang mengalirkan energi ke seluruh sistem. Dan di balik jantung itu, berdiri Prastiwahyu Tunas Engineering perusahaan lokal yang menjadi garda depan dalam menjaga kualitas daya listrik nasional.
Perjalanan mereka dimulai pada 2003 sebagai penyedia tenaga listrik untuk BTS telekomunikasi. Seiring waktu, fokus perusahaan bergeser hingga akhirnya mengkhususkan diri dalam produksi panel listrik tegangan rendah. Produk mereka meliputi Main Distribution Panel, Distribution Panel Control (ELC), Motor Control Center (MCC), hingga panel kapasitor dan Active Harmonic Filter solusi penting untuk menjaga kestabilan sistem listrik, terutama di sektor industri dan layanan kesehatan.
Namun yang membedakan Prastiwahyu bukan hanya jenis produknya, melainkan pendekatan edukatifnya. Perusahaan ini memberikan layanan analisis power quality secara gratis kepada pelanggan. Tujuannya bukan semata bisnis, tapi juga mendidik pasar agar memahami bahaya harmonik dan pentingnya kualitas daya yang stabil.
"Kualitas daya bukan sekadar urusan teknis, ini menyangkut efisiensi, keamanan, dan bahkan keselamatan manusia," ujar Sucihadi Sukowati, Presiden Direktur Prastiwahyu Tunas Engineering dalam majalah Listrik Indonesia.
Untuk menjamin mutu, perusahaan menjalin kerja sama dengan produsen global seperti Schneider Electric, ABB, dan Siemens. Kemitraan ini memungkinkan mereka mengikuti standar internasional seperti IEC dan SNI.
Meski demikian, jalan yang mereka tempuh bukan tanpa rintangan.
Pasar dalam negeri masih dibanjiri produk asing. Tak jarang, investor dari luar membawa seluruh paket proyek dari pembiayaan hingga peralatan dan tenaga kerja. Dalam situasi seperti ini, industri lokal hanya jadi penonton di negeri sendiri.
"Banyak proyek besar yang datang dengan barang dan SDM dari luar. Lalu, ruang untuk industri lokal ada di mana?" tanya Eko, sapaan akrab Sucihadi.
Di tengah kondisi tersebut, rencana besar pemerintah membangun pembangkit listrik sebesar 100 gigawatt (GW) dalam 15 tahun ke depan menjadi sorotan. Targetnya ambisius: 75 GW berasal dari energi baru dan terbarukan (EBT), serta 5,3 GW dari tenaga nuklir.
"Kalau dirata-rata, berarti sekitar 6,6 GW per tahun. Pertanyaannya: bagaimana realisasi nyatanya di lapangan?" ujar Eko.
Ia juga mengingatkan agar aspek sosial dan lingkungan diperhitungkan dalam proyek berskala besar seperti ini. Menurutnya, transisi energi tidak cukup hanya dilihat dari sisi teknis, tetapi juga dari dampaknya terhadap masyarakat.
Sementara itu, di lini inovasi, Prastiwahyu tengah mengembangkan panel withdrawable—solusi yang lebih aman dan mudah dirawat dibandingkan panel konvensional. Panel ini sangat cocok digunakan pada sistem kelistrikan kritikal yang membutuhkan waktu henti (downtime) minimal.
Perusahaan juga mulai melirik sektor energi terbarukan, khususnya tenaga surya. Dengan pengalaman awal di bidang panel surya, mereka berencana memperluas portofolio ke sektor ini, meski tetap menyadari bahwa jalan menuju energi bersih tidak mudah.
"Kami ingin ikut berkontribusi dalam pengembangan tenaga surya. Tapi tentu masih banyak yang harus kami pelajari," kata Eko.
Namun untuk bisa bersaing dalam jangka panjang, dukungan regulasi tetap menjadi faktor penentu. Kebijakan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) dinilai penting, tapi implementasinya di lapangan masih sering diabaikan.
"Pemerintah perlu lebih tegas soal penggunaan produk dan tenaga kerja lokal dalam proyek-proyek besar," tegas Eko.
Meski dihadapkan pada tantangan dari berbagai arah, Prastiwahyu Tunas Engineering tetap optimistis. Dengan pengalaman panjang di proyek nasional dan komitmen terhadap kualitas, mereka yakin mampu mengambil bagian dalam pembangunan kelistrikan Indonesia ke depan.
Saat negara menatap masa depan energi, perusahaan seperti Prastiwahyu layak diberi ruang lebih besarbukan hanya karena mereka mampu, tapi karena mereka bagian dari solusi.
