Listrik Indonesia | Ketika banyak pelaku industri listrik memilih bermain aman di pasar dalam negeri, PT Bambang Djaja justru melangkah lebih jauh. Produsen trafo asal Surabaya ini kini menancapkan kiprahnya hingga ke pasar Asia Tenggara, Amerika, dan Australia. Bukan pencapaian instan semuanya dibangun lewat konsistensi inovasi, menjaga kualitas, dan keberanian menembus pasar global.
“Kami tidak hanya ingin bertahan, tapi terus maju. Kalau produsen luar bisa masuk ke Indonesia, kita juga harus bisa masuk ke negara lain,” tegas Daud Prasetio, Direktur PT Bambang Djaja.
Didirikan pada 1985, B&D Transformer tercatat sebagai perusahaan dalam negeri pertama yang sukses memproduksi power transformer 150 kV. Sebuah pencapaian yang membuktikan kemampuan teknis industri lokal sejak dini. Namun, prestasi itu bukan alasan untuk berpuas diri. Menurut Daud, menjaga keberlanjutan jauh lebih penting daripada sekadar menjadi “yang pertama”.
Strategi Bertumbuh: Jaga Kualitas, Edukasi Pasar, Perluas Ekspor
Menghadapi derasnya produk asing yang membanjiri pasar, PT Bambang Djaja memilih jalan untuk memperkuat dari dalam. Fokus utama mereka adalah menjaga kualitas produk, mengedukasi pasar tentang pentingnya standar trafo yang andal, dan menjajaki peluang ekspor.
Pasar luar negeri bukan sekadar pelengkap. Justru menjadi salah satu penopang penting pertumbuhan perusahaan. Langkah ini menjadikan B&D sebagai salah satu pemain nasional yang sukses membawa nama Indonesia ke panggung global di sektor transformator.
Domestik Masih Jadi Andalan
Meski ekspor tumbuh signifikan, B&D tetap menjaga keseimbangan. Penjualan domestik dibagi rata antara PLN dan sektor swasta. Menurut Daud, pendekatan ini memungkinkan perusahaan untuk memahami berbagai karakter pasar dan menyesuaikan layanan secara dinamis.
“Pasar itu tidak bisa diam, jadi kami juga tidak boleh diam. Kami terus bergerak dan menggarap semua peluang yang ada,” jelasnya.
Kepercayaan PLN kepada B&D kembali terbukti pada 2025, saat perusahaan ini dipercaya untuk meningkatkan kapasitas produksi trafo 500 kVA 167 MVA 1 Phase. Trafo ini dijadwalkan rampung pada awal 2026 sebuah proyek yang telah dipersiapkan sejak 2015 dengan serangkaian pengembangan desain dan teknologi.
“Pencapaian ini adalah hasil dari proses panjang. Kami siapkan desain, alat, dan performa sejak lama agar sesuai dengan kebutuhan dan standar PLN,” ujar Daud.
Di tengah persaingan yang makin ketat, B&D menjadikan inovasi sebagai pilar utama. Tak hanya dari sisi teknologi dan efisiensi produk, tetapi juga dalam cara membangun hubungan dengan pelanggan dan membuka pasar baru.
“Kami tidak menunggu perubahan, kami ikut mendorongnya. Inovasi bukan pilihan, tapi kebutuhan,” tegasnya.
Merek Lokal, Reputasi Global
PT Bambang Djaja membuktikan bahwa produk buatan Indonesia bukan sekadar alternatif, tetapi bisa menjadi pilihan utama asal dibarengi dengan dedikasi, kepercayaan, dan keberanian untuk terus berkembang.
“Kami bangga jadi produk lokal. Tapi yang lebih penting, kami ingin dikenal sebagai produk lokal yang kualitasnya diakui dunia,” tutup Daud.
.jpg)
