PNRE Bidik Peluang Bisnis Jaringan Listrik Lintas Negara

PNRE Bidik Peluang Bisnis Jaringan Listrik Lintas Negara
Transmisi listrik. (Dok: @whatspowerlines.id)

Listrik Indonesia | PT Pertamina New & Renewable Energy (PNRE) tengah mencermati peluang bisnis dari pengembangan ASEAN Power Grid (APG), yakni jaringan interkoneksi listrik antarnegara di kawasan Asia Tenggara. Skema ini memungkinkan terjadinya ekspor-impor listrik lintas batas, serupa dengan praktik yang sudah berjalan di kawasan Eropa.

CEO PNRE, John Anis, menilai Indonesia perlu menyiapkan diri menghadapi implementasi APG. Menurutnya, pasar listrik lintas negara berpotensi tumbuh pesat seiring meningkatnya kebutuhan energi di kawasan.

"Jadi kita bisa bayangkan long term bisa jadi di ASEAN ini kebutuhan listriknya meningkat dan akhirnya seperti di Eropa, jadi akan ada cross border penjualan listrik dari Indonesia ke Laos misalkan, Thailand ke Malaysia, termasuk Filipina, itu kan ASEAN Power Grid," jelas John dalam acara Energy Corner, dikutip Jumat (22/8/2025).

Lebih lanjut, John menekankan bahwa kebutuhan listrik selalu berkembang dan pada akhirnya akan terserap pasar. Hal ini membuat pengembangan kapasitas listrik di Indonesia dinilai tetap relevan untuk memenuhi permintaan domestik maupun regional.

"Sekarang kita punya reserve besar, 1-2 tahun akan kurang. Pengembangan listrik itu minimal 2-3 tahun, kalau gak cepat kita akan ketinggalan. Dan saya yakin berapapun yang akan kita produksikan akan terserap. Jadi lebih baik kita selalu lebih karena itu bisa jadi kalau ada potensi ekspor ke luar ya, kita ekspor Data Center misalkan itu harus dikasih berapa pun kurang," ujarnya.

Dengan prospek tersebut, PNRE melihat peluang APG tidak hanya dapat memperkuat ketahanan energi kawasan, tetapi juga membuka ruang bagi Indonesia untuk memperluas pasar listrik ke tingkat regional.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#Pertamina NRE

Index

Berita Lainnya

Index