Listrik Indonesia | Kota Bogor resmi tercantum dalam 33 wilayah prioritas nasional untuk pengembangan fasilitas Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL). Informasi ini disampaikan dalam rapat terbatas yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, di Jakarta.
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, yang turut hadir dalam pertemuan tersebut, menyatakan kesiapan Pemerintah Kota Bogor untuk bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bogor dalam memanfaatkan lahan di wilayah Galuga sebagai lokasi pengembangan fasilitas PSEL. Dedie menegaskan bahwa penetapan Kota Bogor sebagai daerah prioritas sejalan dengan revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 35 Tahun 2018.
“Kolaborasi antarwilayah menjadi kunci keberhasilan proyek ini. Kami siap bersinergi dengan Pemkab Bogor agar pengelolaan sampah dapat dilakukan secara terintegrasi dan berkelanjutan,” ujar Dedie.
Dukungan terhadap percepatan pembangunan fasilitas PSEL juga ditegaskan oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian. Dalam keterangannya, Tito mendorong pemerintah daerah untuk lebih aktif mendukung proyek strategis ini. Menurutnya, PSEL bukan hanya solusi untuk mengurangi tumpukan sampah, tetapi juga memiliki dampak positif terhadap ketahanan energi nasional.
"Pemerintah daerah harus melihat proyek ini sebagai prioritas. Selain mengatasi persoalan lingkungan, PSEL bisa menjadi alternatif energi terbarukan yang sangat dibutuhkan,” tegas Tito.
Dengan masuknya Kota Bogor ke dalam proyek nasional PSEL, diharapkan pengelolaan sampah akan menjadi lebih modern, ramah lingkungan, serta memberi nilai tambah bagi masyarakat dan ketahanan energi Indonesia ke depan.