Tangki Minyak Terbesar Asia Tenggara Berdiri di Kalimantan Timur

Sabtu, 11 Oktober 2025 | 09:35:35 WIB
Tanki Minyak di Lawe-Lawe. (Dok: Pertamina)

Listrik Indonesia | Kalimantan Timur menjadi lokasi berdirinya dua tangki penyimpanan minyak mentah berkapasitas raksasa milik Kilang Pertamina Internasional (KPI). Pjs. Corporate Secretary KPI, Milla Suciyani, mengatakan bahwa kedua tangki tersebut berlokasi di Lawe-Lawe, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan menjadi bagian dari proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan Lawe-Lawe.

"Tangki ini merupakan tangki terbesar di regional Asia Tenggara. Satu tangki memiliki kapasitas sebesar 1 juta barrel. Dengan pembangunan dua tangki maka terdapat tambahan kemampuan inventori Kilang Balikpapan sebanyak 2 juta barrel," kata Milla dalam keterangan resmi, Rabu (8/10/2025).

Milla menjelaskan, pembangunan tangki raksasa ini dilakukan untuk memperkuat sistem manajemen inventori minyak mentah menjelang beroperasinya unit-unit utama proyek RDMP Balikpapan. Kedua tangki tersebut memiliki diameter 110 meter dan ketebalan plat baja 43 milimeter, dengan total panjang pengelasan mencapai 20 kilometer per tangki.

Secara ukuran, luas alas tangki melebihi lapangan sepak bola dan setara dengan sekitar 47 lapangan padel. Terminal Lawe-Lawe, tempat tangki ini berdiri, memiliki peran strategis dalam mendukung operasi Kilang Balikpapan.

"Di terminal ini terdapat tangki-tangki penyimpanan bahan baku minyak mentah sebelum dikirimkan ke Kilang Balikpapan untuk diolah," ujar Milla.

Selain tangki, proyek ini juga mencakup pembangunan Single Point Mooring (SPM) baru — sistem dermaga terapung untuk penerimaan minyak mentah dari kapal tanker. SPM ini mampu menampung kapal berbobot hingga 320.000 DWT, meningkat dari kapasitas sebelumnya sebesar 150.000 DWT.

"Pengoperasian SPM baru ini akan meningkatkan fleksibilitas pengiriman minyak mentah," tambah Milla.

SPM tersebut dihubungkan ke Terminal Lawe-Lawe melalui pipa berdiameter 52 inci sepanjang 20,2 kilometer, dengan sekitar 13,9 kilometer di laut dan sisanya di darat. Selain itu, proyek RDMP Balikpapan Lawe-Lawe juga mencakup pipa penyalur minyak mentah berukuran 20 inci sepanjang 18,9 kilometer dari Terminal Lawe-Lawe ke kilang di Balikpapan.

Pembangunan tangki dimulai pada Oktober 2019, dan pengisian perdana ditargetkan dilakukan pada awal November 2025. Milla menambahkan, proyek ini turut berkontribusi pada peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), yang hingga Desember 2024 mencapai 40,49%.

"Seluruh proyek yang dilaksanakan di Lawe-Lawe juga memberikan dampak pada pemakaian produk-produk dalam negeri," ujar Milla.

Tangki raksasa Lawe-Lawe merupakan bagian penting dari upaya meningkatkan kapasitas pengolahan kilang Balikpapan dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari. Infrastruktur ini juga diharapkan memperkuat efisiensi rantai pasok minyak mentah dan mendukung produksi bahan bakar berkualitas tinggi.

"Ini adalah langkah nyata KPI dalam mendukung pengembangan industri migas nasional yang modern dan berkelanjutan serta memberikan dampak yang positif untuk ketahanan energi nasional," tandas Milla.

Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menegaskan bahwa keberadaan tangki raksasa Lawe-Lawe memperkuat posisi Pertamina dalam memenuhi kebutuhan BBM nasional.

"Kilang-kilang Pertamina telah memenuhi 70 persen kebutuhan BBM dalam negeri. Dengan beroperasinya RDMP Balikpapan, didukung tangki raksasa Lawe-Lawe, akan meningkatkan kekuatan Pertamina untuk memasok BBM secara nasional," ujar Fadjar.

Tags

Terkini