Produksi Minyak Indonesia Mundur 55 Tahun Ke Belakang

Produksi Minyak Indonesia Mundur 55 Tahun Ke Belakang
Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hingga tanggal 4 November 2023, produksi minyak harian nasional saat ini hanya mencapai 578.103 barel per hari (bph), jauh di bawah target produksi tahun 2023 sebesar 660.000 bph. (Dok: Pe

Listrik Indonesia | Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hingga tanggal 4 November 2023, produksi minyak harian nasional saat ini hanya mencapai 578.103 barel per hari (bph), jauh di bawah target produksi tahun 2023 sebesar 660.000 bph. Data ini sekaligus menunjukkan bahwa produksi minyak bumi Indonesia terus mengalami penurunan.

Jika kita merunut ke masa lalu, produksi minyak nasional bahkan berada di bawah level produksi pada era 1968-an. 

Berdasarkan data BP Statistical Review, pada tahun 1968, produksi minyak Indonesia mencapai 599.000 bph. Setelah itu, terjadi peningkatan terus-menerus yang mencapai puncak produksi pada tahun 1977, yaitu 1.685.000 bph, dan puncak produksi kedua pada tahun 1991, sebesar 1.669.000 bph. Namun, sejak saat itu, produksi minyak mengalami penurunan secara bertahap.

Sebelum tahun 1968, produksi minyak RI berada pada level sekitar 400 ribuan barel per hari, dengan data berikut:

1965: 486.000 bph

1966: 474.000 bph

1967: 510.000 bph

1968: 599.000 bph

1969: 642.000 bph

1970: 854.000 bph

Jika dibandingkan dengan data produksi minyak rata-rata selama Januari-September 2023, produksi minyak harian juga menunjukkan penurunan. Menurut data Kementerian Keuangan, produksi minyak mencapai 608,6 ribu bph hingga September 2023. Pada akhir Oktober 2023, Kementerian ESDM mencatat produksi minyak sebesar 582,69 ribu bph.

Sementara itu, lifting minyak selama Semester I-2023, berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), hanya mencapai 615,5 ribu bph, atau 93% dari target dalam APBN 2023 sebesar 660 ribu bph. Realisasi produksi minyak RI pada tahun 2022 mencapai 644.000 bph.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#fosil

Index

Berita Lainnya

Index