Current Date: Senin, 29 September 2025

Menteri ESDM: Pertalite Bisa Turun Menjadi Rp 7 Ribu, Simak Syaratnya

Menteri ESDM: Pertalite Bisa Turun Menjadi Rp 7 Ribu, Simak Syaratnya
Saat ini, Pertalite dibanderol Rp10 ribu per liter, dan Arifin menyatakan bahwa harga baru bisa turun jika harga minyak dunia berada di bawah US$60 per barel.

Listrik Indonesia | Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengungkapkan syarat agar harga BBM subsidi Pertalite bisa kembali turun ke level Rp7.000 per liter. Saat ini, Pertalite dibanderol Rp10 ribu per liter, dan Arifin menyatakan bahwa harga baru bisa turun jika harga minyak dunia berada di bawah US$60 per barel. Hal tersebut ia ungkapkan di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (08/12/2023).

"Kalau harga minyak di bawah US$60, baru (harga Pertalite bisa turun), kayak dulu," ungkapnya.

Pada Kamis (07/12/2023), harga minyak mentah berjangka Brent turun menjadi US$74,05 per barel, sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun menjadi US$69,34 per barel. 

Pada September 2022, pemerintah Indonesia menaikkan harga Pertalite menjadi Rp10 ribu per liter sebagai respons terhadap lonjakan harga minyak dunia akibat perang Rusia-Ukraina. Harga minyak kala itu tembus US$120 per barel.

Kenaikan ini juga terkait dengan proyeksi kuota APBN 2022 yang meleset pada akhir tahun, dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut bahwa subsidi energi bisa membengkak menjadi Rp700 triliun jika harga Pertalite dan solar tidak naik. 

Lonjakan harga minyak dunia telah mendorong belanja subsidi BBM dan kompensasi energi dari Rp170 triliun menjadi Rp502 triliun.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#fosil

Index

Berita Lainnya

Index