Listrik Indonesia | Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN), Djoko Siswanto mengklaim bahwa hasil survei menunjukkan 73 persen masyarakat Indonesia setuju dengan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir ( PLTN ) di Indonesia. Hal tersebut ia ungkapkan pada agenda Market Review IDX Channel, Senin (22/1/2024).
"Jadi tergantung daripada pimpinan negara masing-masing. Begitu Presiden mengatakan go nuklir gitu, ya sudah itu bisa terlaksana jadi kira-kira begitu. Jadi contoh riil yang sudah kita lakukan survei di 73,37% itu setuju masyarakat," ungkapnya.
Djoko Siswanto menjelaskan bahwa survei tersebut melibatkan partisipasi masyarakat langsung, termasuk di wilayah-wilayah yang sudah dilakukan studi tapak.
"Jadi untuk wilayah-wilayah yang sudah kita lakukan studi tapak seperti di Bangka Belitung, di Pulau Kelasa juga di Provinsi Kalimantan Barat itu kita melakukan beberapa kali bahkan survei langsung itu saya sampaikan tadi untuk di Kelas tadi sudah setuju. Nah, untuk di Pontianak bahkan sampai gubernurnya sangat mendukung juga di Sulawesi Tengah dan di beberapa lokasi lainnya," katanya.
Lebih lanjut, Djoko menambahkan bahwa pada tingkat nasional, DEN terus berkomunikasi dengan DPR Komisi VII. Menurutnya, DPR sebagai wakil rakyat juga menunjukkan persetujuan terhadap pembangunan nuklir.
"Bahkan sekarang sedang dibahas RUU EBET di dalamnya ada nuklir, dalam artian bahwa disana nanti kita akan lihat apakah seluruh Indonesia itu sudah mendukung" jelasnya.
Ia menegaskan bahwa pembangunan PLTN, baik di negara maju maupun berkembang, tidak harus 100% masyarakat setuju. Hal ini tergantung pada pimpinan negara masing-masing. Jika Presiden mendukung pembangunan nuklir, maka hal tersebut bisa terlaksana.
.jpg)
