Listrik Indonesia | Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PAN, Eddy Soeparno, menekankan pentingnya percepatan implementasi energi terbarukan di Indonesia, termasuk rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Upaya ini disebut sebagai bagian dari strategi transisi energi nasional untuk menghadapi ancaman perubahan iklim.
Hal tersebut disampaikan Eddy dalam Forum Diskusi Aktual bertajuk “Urgensi Transisi Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PAN, Eddy Soeparno, menekankan pentingnya percepatan implementasi energi terbarukan di Indonesia, termasuk rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Upaya ini disebut sebagai bagian dari strategi transisi energi nasional untuk menghadapi ancaman perubahan iklim.Energi Mencegah Dampak Perubahan Iklim” yang berlangsung di Ruang Rapim, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Diskusi tersebut turut menghadirkan jajaran direksi PT PLN (Persero), antara lain Direktur Teknologi, Engineering, dan Keberlanjutan Evy Haryadi; Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan Suroso Isnandar; EVP Pengembangan Bisnis dan Investasi Abdan Hanif Satria; serta EVP Energy Transition and Sustainability Kamia Handayani. Selain itu, perwakilan dari Tony Blair Institute (TBI) juga hadir dalam kesempatan tersebut.
Eddy menjelaskan bahwa pertemuan antara MPR RI, PLN, dan TBI merupakan kelanjutan dari dialog sebelumnya bersama Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, serta mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair.
“Pertemuan dengan Pak Hashim dan Mr. Tony Blair membahas peluang kerja sama dalam mempercepat transisi energi, termasuk program waste to energy yang saat ini regulasinya sedang direvisi,” ujar Eddy, Rabu (13/8/2025).
Ia menambahkan, kehadiran Tony Blair Institute di forum ini diharapkan mampu memberikan perspektif internasional terkait program transisi energi di Indonesia. Fokusnya meliputi penanganan sampah, pengembangan ekonomi karbon, hingga penguatan strategi energi terbarukan.
Menurut Eddy, pengalaman global TBI, terutama dalam pengembangan energi nuklir dan diplomasi geopolitik, dapat menjadi bekal penting bagi PLN dalam merumuskan kebijakan strategis terkait energi nuklir di masa mendatang.
GoogleNews
.jpg)
