Current Date: Senin, 09 September 2024

PLTGU Tambak Lorok 779 MW Beroperasi dengan Teknologi Canggih

PLTGU Tambak Lorok 779 MW Beroperasi dengan Teknologi Canggih
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, Direktur Manajemen Pembangkitan PLN Adi Lumakso, dan Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra meninjau PLTGU Tambak Lorok Blok 3 di S

Listrik Indonesia | PT PLN (Persero), melalui anak perusahaannya, PLN Indonesia Power, telah meresmikan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tambak Lorok Blok 3 dengan kapasitas 779 Megawatt (MW) di Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat (30/8).

PLTGU ini, yang merupakan combined cycle single shaft terbesar di Indonesia, menggunakan teknologi terbaru dan tercanggih sehingga dapat beroperasi dengan efisien sekaligus ramah lingkungan. 

Pada acara tersebut, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jisman Hutajulu, memberikan apresiasi kepada PLN Group atas keberhasilannya dalam menghadirkan PLTGU Tambak Lorok Blok 3. Ia juga memastikan bahwa pemerintah akan terus mendukung upaya PLN dalam menjalankan transisi energi di Indonesia. 

“Kami mengucapkan terima kasih kepada PLN dan PLN Indonesia Power yang telah menjadi pionir dalam mengembangkan teknologi pembangkitan yang lebih maju dan ramah lingkungan serta semakin mendukung transisi energi nasional,” ujar Jisman dalam sambutannya. 

Ia juga menekankan bahwa pemerintah akan terus mendorong PLN untuk menyediakan listrik yang andal, berkelanjutan, dan terjangkau demi kepentingan masyarakat dan negara. 

"Tiga hal penting dari Pemerintah, listrik yang andal, berkelanjutan, dan terjangkau, itu saja. Hal ini sangat penting bagi masyarakat, karena kami tidak ingin membebani masyarakat maupun negara," jelasnya. 

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa PLTGU ini menggunakan teknologi paling baru dan canggih, sehingga tidak hanya paling efisien, tetapi juga sangat ramah lingkungan. 

“Dengan tingkat efisiensi mencapai 61% dibandingkan dengan PLTGU lainnya, pembangkit ini mampu mengurangi emisi hingga 671 ribu ton CO2 per tahun, sehingga lebih ramah lingkungan,” jelasnya. 

Selain itu, Darmawan menambahkan bahwa PLTGU Tambak Lorok Blok 3 memiliki kemampuan response time yang sangat cepat, yakni mencapai 70 MW dalam satu menit. 

Menurutnya, keunggulan ini membuka peluang bagi peningkatan pembangkit EBT lain yang bersifat intermiten karena PLTGU ini dapat dengan cepat mengantisipasi fluktuasi pasokan listrik. 

“Dengan adanya fast response power plant seperti ini, keandalan sistem di Jawa Tengah akan meningkat drastis dan juga ruang untuk menambah energi terbarukan yang bersifat variable akan semakin luas,” jelas Darmawan.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#PLN

Index

Berita Lainnya

Index