Listrik Indonesia | Kepala Center of Food, Energy, and Sustainable Development INDEF, Abra Talattov menilai bahwa PT Pertamina International Shipping (PIS) mampu menjaga kestabilan pasokan energi domestik di tengah ketidakstabilan geopolitik global. Hal tersebut ia ungkapkan beberapa waktu yang lalu, dikutip pada Jumat (06/12/2024).
Situasi dunia saat ini tidaklah mudah, terutama dengan konflik berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina serta ketegangan politik di Timur Tengah.
"Lonjakan harga minyak mentah pada 2022 menjadi pengingat bahwa risiko geopolitik global memiliki dampak signifikan terhadap stabilitas energi Indonesia," ungkapnya.
Ketidakstabilan ini mendorong harga minyak mentah melambung, bahkan pernah menyentuh angka lebih dari US$ 100 per barel. Meski demikian, Pertamina melalui PIS tetap mampu menjaga roda distribusi energi tetap berputar.
Menurut Abra, ketahanan energi tidak hanya soal teknis tetapi juga soal menjaga stabilitas ekonomi dan sosial dalam negeri.
"Di tengah risiko disrupsi terhadap pasokan energi global akibat masih tingginya tensi eskalasi geopolitik dunia saat ini, kita patut bersyukur bahwa Pertamina melalui PT Pertamina International Shipping mampu memainkan peran strategisnya dalam menjaga kelancaran distribusi energi serta mendukung ketahanan energi nasional," pungkasnya.