Current Date: Selasa, 25 November 2025

Stop Impor! Pemerintah Siap Bangun Industri LPG

Stop Impor! Pemerintah Siap Bangun Industri LPG
Ilustrasi

Listrik Indonesia | Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk membangun industri Liquefied Petroleum Gas (LPG) di dalam negeri guna mengurangi ketergantungan terhadap impor. Upaya ini bertujuan untuk mengurangi beban devisa negara akibat impor LPG yang saat ini mencapai angka signifikan. 

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Hilirisasi, Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa kebutuhan LPG dalam negeri sebesar 8 juta ton per tahun, sementara 6-7 juta ton di antaranya masih dipenuhi melalui impor. "Arahan Bapak Presiden adalah mempercepat pengurangan impor LPG. Salah satu caranya adalah memanfaatkan gas C3 dan C4 yang tersedia, sekitar 1,7 juta ton," jelas Bahlil usai rapat perdana Satgas Hilirisasi di Kementerian ESDM, Jumat (17/01/2025). 

Saat ini, produksi LPG dalam negeri melibatkan beberapa fasilitas yang bekerja sama dengan PT Pertamina Gas dan anak usahanya. Contohnya: 

• Plant LPG Pondok Tengah, dioperasikan oleh PT Yudistira Energy, berlokasi di Jawa Barat. 

• Plant LPG Perta Samtan Gas, berlokasi di Prabumulih dan Palembang, Sumatera Selatan, dikelola oleh PT Perta Samtan Gas. 

• Plant LPG Energi Nusantara Perkasa (ENP) di Gresik, Jawa Timur. 

Namun, kapasitas produksi domestik ini masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional. Oleh karena itu, pemerintah mendorong program Jaringan Gas (Jargas) untuk memperluas akses gas langsung ke rumah tangga. 

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, mengungkapkan bahwa pada 2030, pemerintah menargetkan pengembangan jaringan gas untuk 5,5 juta sambungan rumah tangga (SR). “Target ini diharapkan mampu menurunkan impor LPG sebesar 550 kilotonnes per annum (KTPA) dan menghemat subsidi hingga Rp5,6 triliun per tahun,” ujarnya pada acara Hilir Migas Conference & Expo dan BPH Migas Awards 2024 di Jakarta, Kamis (12/12/2024). 

Selain itu, integrasi jaringan gas dari Sumatera hingga Jawa menjadi prioritas. Investasi pada pembangunan pipa gas bumi seperti Cisem dan Dusem akan memastikan distribusi gas dari wilayah Sumatera dan Aceh ke berbagai daerah. "Dengan integrasi ini, harga gas untuk masyarakat dapat lebih terjangkau, sekaligus mendukung kebutuhan industri, pembangkit listrik, serta rumah tangga," tambah Yuliot.(KDR)

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#subsidi LPG

Index

Berita Lainnya

Index