Listrik Indonesia | Kebijakan distribusi gas LPG 3 Kg yang dinilai menyulitkan masyarakat memicu aksi unjuk rasa dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Partai Buruh di depan kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rabu (5/2). Massa menuntut pertanggungjawaban pemerintah atas kelangkaan yang terjadi dan meminta Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, untuk mundur dari jabatannya.
Aksi ini dipicu oleh insiden tragis yang menimpa seorang warga Tangerang Selatan, Ibu Yoni, yang meninggal dunia setelah mengantre berjam-jam demi mendapatkan LPG 3 Kg. Kejadian tersebut menjadi simbol dari dampak buruk kebijakan distribusi yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat kecil.
"KSPI dan Partai Buruh, sebagai representasi kelas pekerja Indonesia, menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Ibu Yoni akibat kelangkaan LPG 3 Kg. Ini adalah bukti nyata bahwa kebijakan yang diambil pemerintah telah menyusahkan rakyat," ujar orator dalam aksi tersebut.
Mereka juga menyatakan bahwa aksi unjuk rasa ini merupakan bentuk kekecewaan mendalam terhadap kebijakan yang dinilai gagal menjamin akses masyarakat terhadap kebutuhan dasar.
"Hari ini kami berdiri di depan Kementerian ESDM untuk menyampaikan suara rakyat. Kami mengutuk keras kebijakan yang merugikan masyarakat dan menuntut agar Bahlil segera dicopot dari jabatannya," tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Kementerian ESDM terkait tuntutan yang disampaikan dalam aksi tersebut.(KDR)
