Listrik Indonesia | Dalam pertemuan tahunan CREST Water yang berlangsung di Bangkok baru-baru ini, Riki F Ibrahim, dewan juri Indonesia Best Electricity Award (IBEA) sekaligus anggota dewan pakar Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) mengungkapkan bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran berkomitmen kuat dalam mendukung masuknya produsen teknologi baru ke Indonesia.
Langkah ini mencerminkan perhatian pemerintah terhadap inovasi dan perkembangan industri teknologi, yang memberikan peluang bagi CREST Water Pte Ltd untuk memperluas kehadirannya serta berkontribusi lebih besar di Tanah Air.
Dalam kesempatan tersebut, Riki menjelaskan bahwa solusi perawatan berbasis polymer yang dikembangkan CREST Water dapat menggantikan penggunaan asam sulfat (H2SO4) yang bersifat korosif. Teknologi ini mampu mengatasi masalah seperti kerak pada pipa, katup, dan peralatan industri, serta mengurangi penumpukan mineral pada mesin.
Selain itu, penggunaan polymer juga berkontribusi dalam menekan biaya pemeliharaan akibat downtime pada pembangkit listrik, sumur geotermal, serta sektor minyak dan gas. Dengan riset yang mendalam serta harga yang kompetitif dibandingkan pemasok lainnya, industri ketenagalistrikan, geotermal, dan migas di Indonesia berpotensi menghemat biaya operasional secara signifikan.
Lebih lanjut, Riki menjelaskan cara kerja polymer dalam proses perawatan industri. Teknologi ini berfungsi dengan melonggarkan serta menyebarkan kerak seperti silika dan kalsium karbonat yang menempel pada pipa, katup, maupun sumur.
“Selain menghilangkan kerak, polymer juga membentuk lapisan pelindung untuk mencegah timbulnya kerak baru, sehingga proses pembersihan menjadi lebih mudah dan efisien. Karena keunggulannya, teknologi ini telah banyak diadopsi oleh industri di berbagai Negara,”ujarnya kepada Listrik Indonesia. Kamis, (6/3/2025).
Sebagai dosen energi terbarukan di program S2 Universitas Darma Persada dan Dirut PT Geo Dipa Energi (Persero) periode 2016 – 2022. Riki juga menekankan pentingnya pembangunan fasilitas logistik dan laboratorium CREST Water di Indonesia, serupa dengan yang telah ada di Bangkok.
Menurutnya, kehadiran pabrik teknologi asing di dalam negeri akan membawa berbagai keuntungan, seperti akses ke pasar yang luas, efisiensi biaya tenaga kerja, serta ketersediaan sumber daya alam. Selain itu, adanya insentif pajak dan infrastruktur yang berkembang semakin memperkuat daya tarik investasi.
“Tak hanya itu, Indonesia juga menawarkan potensi pertumbuhan ekonomi yang tinggi serta peluang transfer teknologi, yang dapat mendorong perkembangan industri lokal secara lebih berkelanjutan,”pungkasnya.
GoogleNews
