Listrik Indonesia | Direktur Utama PT Maharaksa Biru Energi (OASA), Bobby Gafur, menyampaikan bahwa kebutuhan investasi untuk proyek waste to energy jauh lebih besar dari nilai yang saat ini disiapkan pemerintah. Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam Waste to Energy Investment Forum 2025 pada beberapa waktu yang lalu di Jakarta, dikutip Selasa (25/11/2025).
Bobby menegaskan bahwa regulasi menjadi fondasi penting untuk memastikan pembangunan proyek berjalan konsisten. Ia menyebut bahwa investasi memegang peranan besar dalam mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional.
“(Untuk mencapai) pertumbuhan ekonomi 8% yang ditargetkan oleh presiden, salah satu faktor utamanya adalah investasi,” ujarnya.
Terkait pengelolaan sampah berbasis energi, Bobby menjelaskan bahwa nilai investasi yang telah disiapkan, yaitu sebesar Rp33,91 triliun, masih sangat terbatas jika dibandingkan kebutuhan jangka panjang. Ia mencontohkan perkembangan di negara lain.
“Karena di China sudah ada 1.300 waste to energy. Indonesia akan mulai sekarang, rasanya Rp33 Triliun tidak cukup,” ujar Bobby.
Menurutnya, kebutuhan investasi yang lebih realistis berada pada kisaran Rp300 triliun agar pengembangan waste to energy dapat berjalan optimal dan berdampak signifikan terhadap perekonomian.
Bobby menambahkan bahwa nilai Rp33 triliun yang ada saat ini baru sekitar 10 persen dari kebutuhan total.
Meski begitu, ia berharap tahap awal tersebut dapat berjalan baik dan berlanjut dalam 10 tahun ke depan untuk mencapai target pembangunan nasional di sektor pengelolaan energi berbasis sampah.
.jpg)
