Current Date: Selasa, 25 November 2025

Energi Terbarukan dari Jerami, Bobibos Siap Bersaing dengan Bahan Bakar Minyak

Energi Terbarukan dari Jerami, Bobibos Siap Bersaing dengan Bahan Bakar Minyak
BOBIBOS Siap Bersaing dengan BBM

Listrik Indonesia | Minat publik terhadap energi terbarukan terus menunjukkan tren kenaikan dalam beberapa tahun terakhir. Dorongan global untuk menekan emisi karbon dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil membuat berbagai teknologi ramah lingkungan bermunculan, termasuk di Indonesia. Salah satu inovasi yang kini banyak dibicarakan adalah Bobibos, bahan bakar cair yang dihasilkan dari limbah jerami. 

Gagasan ini menarik perhatian karena memadukan dua kebutuhan sekaligus: menyediakan alternatif energi yang lebih bersih serta mengurangi penumpukan limbah pertanian. Dalam konsep waste-to-energy, teknologi seperti ini dipandang mampu memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus memberi solusi konkret terhadap persoalan agrikultur. 

Bobibos sendiri merupakan akronim dari Bahan Bakar Original Buatan Indonesia, Bos! Produk ini dikembangkan oleh PT Inti Sinergi Formula, perusahaan yang digagas oleh M. Ikhlas Thamrin. Fokus utama pengembangannya terletak pada pemanfaatan biomassa pertanian, khususnya jerami padi—limbah melimpah yang selama ini kurang dimaksimalkan pemanfaatannya. 

Tidak seperti pengolahan biomassa konvensional yang umumnya hanya menghasilkan pelet atau briket, Bobibos dihasilkan melalui proses biokimia yang lebih kompleks. Melalui tahapan pemecahan struktur selulosa, jerami diubah menjadi bahan bakar cair yang termasuk dalam kategori etanol selulosa generasi kedua. 

Keunggulan Bobibos sebagai Sumber Energi Terbarukan
Sejumlah kelebihan membuat Bobibos dinilai memiliki prospek yang besar sebagai bahan bakar alternatif. 

• Ramah Lingkungan
Bobibos diklaim menghasilkan emisi jauh lebih rendah dibandingkan bahan bakar fosil. Selain itu, pemanfaatan jerami membantu mengurangi praktik pembakaran di lahan terbuka yang kerap menimbulkan polusi udara dan merusak kualitas tanah. 

• Mengurangi Timbunan Limbah Agrikultur
Dengan menjadikan jerami sebagai bahan baku utama, teknologi ini memberi nilai ekonomi baru pada limbah pertanian. Pendekatan tersebut sejalan dengan pengembangan ekonomi sirkular yang mulai banyak diterapkan di sektor agro. 

• Performa Pembakaran Tinggi
Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa bahan bakar ini memiliki nilai oktan mendekati 98, sehingga secara performa berpotensi bersaing dengan bahan bakar kualitas tinggi di pasaran. 

• Biaya Produksi Lebih Efisien
Melimpahnya jerami sebagai bahan mentah membuat biaya produksi dapat ditekan. Pengembang Bobibos bahkan menargetkan harga jual yang lebih ekonomis dibandingkan bahan bakar RON 98 konvensional. 

• Bisa Diproduksi Secara Desentralisasi
Salah satu konsep pengembangannya adalah menghadirkan unit produksi skala kecil di tingkat desa, yang disebut Bobi Boss Mini. Dengan model desentralisasi ini, masyarakat dapat terlibat langsung dalam proses produksi sehingga ikut mendorong pemberdayaan ekonomi lokal. 

Dengan sederet keunggulan tersebut, Bobibos dinilai memiliki potensi besar untuk berkembang sebagai salah satu inovasi energi terbarukan asli Indonesia. Jika dapat dikembangkan secara konsisten dan berkelanjutan, teknologi ini bukan hanya menawarkan solusi energi, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat di berbagai daerah.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#Waste to Energy Indonesia

Index

Berita Lainnya

Index