Listrik Indonesia | Trieste, Italia - Ketika banyak kota di dunia baru mulai merancang masa depan energinya, kota pelabuhan cantik di timur laut Italia ini sudah berlari jauh di depan. Dalam sesi kedua acara Siemens Smart Infrastructure yang berlangsung pada 12 Juni 2025, Riki Ibrahim, anggota Dewan Pakar dan Jurnalis Senior Majalah Listrik Indonesia kembali berbagi kisah lapangannya.
Kali ini, ia menyusuri langsung bagaimana kota Trieste berhasil membangun sistem energi yang bukan hanya pintar, tapi juga tangguh, efisien, dan berkelanjutan. Trieste bisa dicapai dengan perjalanan kereta sekitar lima jam dari Milan. Meski letaknya di pinggiran Italia, kota ini justru berada di garis depan inovasi energi.
Di sinilah AcegasApsAmga, sebuah perusahaan multi layanan yang menjadi bagian dari Grup Hera, menjalankan sistem kelistrikan secara menyeluruh dari distribusi listrik, gas, air bersih, hingga pengelolaan limbah dan penerangan jalan. Semua layanan itu dijalankan secara terintegrasi dan profesional.
Namun, yang membuat AcegasApsAmga begitu menonjol bukan sekadar luasnya cakupan layanan, melainkan visinya. “Mereka tidak hanya menyediakan energi, tapi juga masa depan,” ujar Riki.
Berbagai proyek ramah lingkungan seperti sistem monitoring jaringan pintar, efisiensi energi, daur ulang air, hingga teknologi penghematan daya dijalankan dengan serius demi meningkatkan kualitas hidup warga Trieste.
Smart Grid di Kota Pelabuhan Italia
AcegasApsAmga telah bermitra dengan Siemens selama lebih dari satu abad. Kolaborasi panjang ini menghasilkan sistem jaringan pintar (smart grid) yang memungkinkan kontrol dan distribusi energi dilakukan secara real time. Sistem ini tidak hanya memudahkan deteksi gangguan, tapi juga mempermudah integrasi energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin ke dalam jaringan.
“Smart grid membuat pengelolaan listrik jauh lebih efisien. Konsumsi dan distribusi bisa disesuaikan saat itu juga, bahkan sebelum ada masalah muncul,” jelas Riki.
Menurutnya, pendekatan digital ini menjadi tulang punggung dari transisi energi di Trieste tidak hanya mengurangi biaya operasional, tapi juga mempercepat dekarbonisasi dan meningkatkan ketahanan sistem.
Italia sendiri tengah menjalani transformasi energi besar-besaran. Pemerintah mendorong keterlibatan masyarakat dan industri dalam proses ini. Artinya, transisi energi bukan sekadar strategi dari atas, tapi juga gerakan kolektif dari bawah.
Riki melihat bahwa langkah-langkah konkret warga dan pelaku usaha dalam mendekarbonisasi infrastruktur merupakan bukti bahwa kesadaran akan pentingnya masa depan rendah karbon kian menguat.
Infrastruktur Bersih dan Aman
Salah satu inovasi yang disoroti dalam kunjungan Riki adalah penggunaan teknologi Clean Air, gas alami pengganti SF6 yang biasa digunakan dalam switchgear tegangan menengah. Teknologi ini telah dipasang tidak hanya di Milan, tetapi juga di Trieste. SF6 dikenal sebagai salah satu gas rumah kaca paling kuat, dan penggantiannya menjadi simbol penting dari keseriusan Italia dalam mengurangi emisi sektor energi.
“Transisi ini butuh waktu dan komitmen,” kata Riki. Ia menekankan bahwa kebijakan pemerintah dan permintaan pelanggan menjadi dua pendorong utama keberhasilan instalasi infrastruktur pintar. Salah satu terobosan masa depan yang sedang dikembangkan adalah teknologi penyimpanan energi seperti baterai yang mampu menjawab kebutuhan fleksibilitas sistem.
AcegasApsAmga juga tak hanya fokus pada teknologi. Perusahaan ini turut berinvestasi dalam pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat lokal. Melalui kemitraan dengan organisasi sosial serta program pelatihan, mereka mendorong inklusi sosial dan pemberdayaan ekonomi. Bagi Riki, pendekatan holistik semacam ini menjadi kunci dalam membangun kota yang benar-benar berkelanjutan.
“Prinsip mereka jelas: otonom, berkelanjutan, dan menguntungkan,” tuturnya. Infrastruktur pintar bukan hanya tentang kabel dan data, tapi tentang nilai-nilai yang dihadirkan untuk komunitas baik dari segi layanan, pendidikan, maupun kesempatan.
Masa Depan Kota Pintar
Tak hanya jaringan listrik, konsep smart building juga mulai diterapkan secara luas di Trieste. Bangunan-bangunan cerdas ini menawarkan efisiensi energi tinggi, sistem keamanan otomatis, hingga kenyamanan yang lebih baik bagi penghuninya. Bangunan pintar menjadi bagian penting dari smart city, mendukung kehidupan yang lebih efisien, aman, dan terkoneksi.
Bagi Riki, semua ini merupakan pelajaran berharga. “Kalau kita mau mencontoh, jangan cuma tiru teknologinya, tapi juga mindset dan kolaborasinya,” ujarnya.
Di Trieste, teknologi hanyalah alat. Yang terpenting adalah bagaimana semua pihak pemerintah, industri, dan masyarakat bekerja sama menuju satu tujuan: masa depan yang lebih hijau, adil, dan cerdas.
Melalui perjalanan ini, Riki menutup catatannya dengan satu pesan penting: bahwa transformasi energi bukanlah hal yang mustahil. Dibutuhkan kemauan, kerja sama, dan tentu saja visi yang jauh ke depan. Dan di Trieste, Italia menunjukkan bahwa semua itu bisa dijalankan secara nyata tanpa kehilangan sentuhan manusia.
