Current Date: Kamis, 25 September 2025

Kementerian ESDM Rilis HEESI 2024, Sajikan Data Lengkap Sektor Energi Indonesia

Kementerian ESDM Rilis HEESI 2024, Sajikan Data Lengkap Sektor Energi Indonesia
Dok: KESDM

Listrik Indonesia | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali merilis Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia (HEESI) edisi 2024. Peluncuran dilakukan dalam kegiatan diseminasi dan publikasi yang berlangsung pada Selasa (22/7) di Jakarta. Acara ini bertujuan menyampaikan kepada publik bagaimana data sektor energi Indonesia disusun dan disajikan dalam satu buku yang dapat diakses oleh berbagai pemangku kepentingan.

HEESI 2024 merupakan publikasi rutin yang disusun oleh Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) ESDM. Buku ini menghimpun data statistik terkini terkait sektor energi dan ekonomi yang dapat digunakan untuk analisis, perencanaan kebijakan, hingga riset.

Dalam sambutannya, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menekankan pentingnya pengelolaan energi yang terukur dan berkelanjutan untuk mendukung pembangunan nasional.

"Pemanfaatan sumber daya energi harus dioptimalkan untuk memberi manfaat seluas-luasnya bagi rakyat Indonesia. Untuk itu, kami menghadirkan data yang mutakhir dan akuntabel melalui publikasi HEESI 2024," ujar Dadan.

Dadan juga menyoroti situasi ekonomi global tahun 2024 yang menunjukkan tren perlambatan. Meski demikian, perekonomian Indonesia tetap tumbuh sebesar 5,03 persen dengan pendapatan per kapita mencapai Rp78,61 juta per tahun. Ia mencatat bahwa kenaikan permintaan energi nasional bahkan melampaui pertumbuhan ekonomi, yakni sebesar 7,46 persen.

Pada tahun yang sama, bauran energi primer Indonesia masih ditopang oleh batubara sebesar 40,37 persen, diikuti oleh minyak bumi (28,82 persen), gas bumi (16,17 persen), dan energi baru terbarukan (EBT) sebesar 14,65 persen. Pemerintah tetap mempertahankan target bauran EBT sebesar 23 persen pada tahun 2025.

Dalam paparannya, Dadan menjelaskan keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi dan konsumsi energi nasional.

"Jadi tadi kalau disampaikan bahwa pertumbuhannya 5,03% untuk ekonomi kemudian 7,46% untuk energi berarti kita punya elastisitas energinya itu 1,4%. Dalam beberapa case, sebetulnya kita cukup bersaing dengan wilayah-wilayah negara tetangga dan kita masih banyak peluang untuk terus memperbaiki dari 1,4 ini sehingga angka-angkanya nanti menjadi semakin baik," jelasnya.

Sektor industri tercatat sebagai pengguna energi terbesar di tahun 2024, dengan kontribusi sebesar 45,94 persen dari total permintaan energi nasional. Selanjutnya disusul sektor transportasi (36,11 persen), rumah tangga (12,58 persen), komersial (4,47 persen), dan sektor lainnya (0,90 persen). Konsumsi energi pada sektor industri didominasi oleh batubara dan gas bumi.

Dengan meningkatnya konsumsi energi di berbagai sektor, penyediaan data statistik yang akurat dan tepat waktu menjadi semakin krusial. Dadan menegaskan bahwa ketersediaan data menjadi elemen penting dalam mendukung penyusunan strategi dan kebijakan energi nasional.

Pemerintah menyambut berbagai inisiatif dan upaya yang mendukung keterbukaan informasi energi. Publikasi HEESI 2024 diharapkan dapat digunakan secara luas, baik oleh pemerintah, pelaku usaha, akademisi, maupun masyarakat umum sebagai rujukan dalam memahami dinamika sektor energi Indonesia.

Buku HEESI 2024 tersedia dan dapat diakses publik melalui laman resmi Kementerian ESDM: https://www.esdm.go.id/id/publikasi/handbook-of-energy-economic-statistics-of-indonesia

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#energi

Index

Berita Lainnya

Index