Current Date: Senin, 29 September 2025

PLN Nusantara Power Uji Cofiring BioCNG di PLTGU Belawan, Pertama di Indonesia

PLN Nusantara Power Uji Cofiring BioCNG di PLTGU Belawan, Pertama di Indonesia
PLTGU Belawan Uji Coba Cofiring BioCNG

Listrik Indonesia | PT PLN Nusantara Power (PLN NP) kembali menunjukkan keseriusannya dalam mendorong transisi energi bersih menuju target Net Zero Emission (NZE) 2060. Perusahaan meluncurkan penggunaan bio Compressed Natural Gas (BioCNG) pada Gas Turbin Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Belawan, Sumatera Utara. Langkah ini menjadi terobosan pertama di Indonesia yang memanfaatkan limbah kelapa sawit sebagai bahan bakar alternatif untuk pembangkit listrik. 

Peluncuran cofiring BioCNG ini mendapat perhatian besar dengan hadirnya Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Prof. Dr. Eng. Eniya Listiani Dewi, serta Direktur Teknologi, Enjiniring, dan Keberlanjutan PT PLN (Persero), E. Haryadi. 

Dalam sambutannya, Eniya menyampaikan apresiasi tinggi atas inovasi yang dilakukan PLN NP. “Saya sangat mengapresiasi cofiring BioCNG pertama di Indonesia oleh PLN Nusantara Power. Inovasi ini menjadi bagian penting dalam mendorong bauran energi baru terbarukan, yang pada semester I tahun ini sudah mencapai 14,5%. Dengan BioCNG, kontribusi EBT khususnya di Sumatera Utara akan semakin meningkat,” jelasnya. 

Senada dengan itu, E. Haryadi menegaskan bahwa langkah ini adalah bukti nyata upaya percepatan transisi energi. “Integrasi BioCNG sebagai bahan bakar alternatif tidak hanya mengurangi ketergantungan pada energi fosil, tetapi juga mengubah limbah organik menjadi energi bersih. Ini merupakan praktik ekonomi sirkular yang memberi manfaat lingkungan, sosial, sekaligus ekonomi,” ujarnya. 

Sebagai produsen utama kelapa sawit dunia, Indonesia menyimpan potensi besar untuk mengelola limbah kelapa sawit menjadi energi terbarukan. Salah satunya adalah pemanfaatan limbah cair kelapa sawit atau Palm Oil Mill Effluent (POME) menjadi BioCNG. Dengan kandungan metana tinggi, BioCNG mampu menggantikan sebagian kebutuhan gas alam pada pembangkit listrik, sekaligus menekan emisi karbon. 

Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah, menambahkan bahwa uji coba ini menjadi tonggak penting pembuktian teknis pemanfaatan BioCNG pada pembangkit listrik. “Selain LNG yang selama ini dipakai sebagai bahan bakar, melalui cofiring BioCNG kami melihat potensi besar limbah kelapa sawit untuk menghasilkan energi. Perhitungan awal menunjukkan kapasitas listrik dari BioCNG cukup signifikan, mendukung efisiensi energi sekaligus memperbaiki kualitas udara dengan emisi yang lebih rendah,” jelas Ruly. 

PLTGU Belawan sendiri memiliki kapasitas terpasang 1.184 Megawatt (MW), berkontribusi sekitar 10,96% terhadap sistem kelistrikan Sumatera dan 30,75% di sistem Sumatera Bagian Utara (Sumbagut). Pada 2024, implementasi cofiring biomassa di berbagai unit PLN NP telah mencapai 854 ribu MWh. Dengan masuknya BioCNG sebagai bahan bakar alternatif, capaian tersebut ditargetkan terus meningkat.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#PLN Nusantara Power

Index

Berita Lainnya

Index