Listrik Indonesia | Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) kini resmi masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034. Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyebutkan, tahap awal pengembangan akan dimulai dengan kapasitas 500 megawatt (MW) menggunakan teknologi Small Modular Reactor (SMR).
Lebih jauh, Darmawan menegaskan pengembangan nuklir tidak berhenti di situ. Hingga 2040, kapasitas PLTN diproyeksikan mencapai 7 gigawatt (GW).
“Dalam modeling sektor kelistrikan bersama Kementerian ESDM, PLN, dan Dirjen Ketenagalistrikan, sampai 2040 akan ada tambahan sekitar 7 GW nuklir yang masuk RUPTL,” jelasnya saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR RI, Selasa (26/8/2025).
Menurut Darmawan, pembangunan PLTN bukan hanya persoalan teknologi, tetapi juga membutuhkan pijakan kebijakan yang kuat serta dukungan politik dan sosial.
“Tapaknya harus jelas, regulasinya harus siap, dan institusinya harus terbentuk. Tantangan terbesar dalam pengembangan nuklir bukan sekadar teknis, tetapi juga bagaimana mendapat dukungan politik serta penerimaan masyarakat,” tegasnya.
Ia menambahkan, keberadaan PLTN akan menjadi salah satu pilar penting dalam menjaga ketahanan energi nasional sekaligus menyeimbangkan kebutuhan ekonomi dan lingkungan. Energi nuklir dinilai mampu menghadirkan listrik bersih dengan biaya terjangkau, menopang pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan kerja, menarik investasi, serta menekan emisi karbon.
Untuk tahap pertama, pembangkit berkapasitas 500 MW dengan teknologi SMR rencananya dibangun di lokasi yang sudah dipertimbangkan pemerintah.
Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan dua kawasan telah disiapkan untuk pembangunan PLTN, yakni di Sumatera dan Kalimantan. Ia juga menyebut ada lima negara yang sudah menyampaikan proposal kerja sama, termasuk Rusia dan Kanada.
“Sudah ada empat sampai lima negara yang menyatakan minat untuk mengembangkan tenaga nuklir di Indonesia, di antaranya Kanada dan Rusia. Kita sudah melakukan pertemuan,” kata Bahlil di Istana Negara, Senin (25/8/2025).
Di Senayan, PLN Targetkan PLTN 7 GW pada 2040
Dirut PLN, Darmawan Prasodjo
.jpg)
