Pertamina Perkuat Transisi Energi Lewat Program Jejak Keberlanjutan di RU IV Cilacap

Pertamina Perkuat Transisi Energi Lewat Program Jejak Keberlanjutan di RU IV Cilacap
Pertamina Perjuat Transisi Energi

Listrik Indonesia | PT Pertamina (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan energi hijau dan mendorong dekarbonisasi di seluruh unit operasi. Melalui Program Jejak Keberlanjutan Seri #2 yang digelar di Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit (RU) IV Cilacap, Pertamina menghadirkan berbagai inovasi yang mendukung ketahanan energi nasional sekaligus keberlanjutan lingkungan. 

Salah satu inovasi unggulan adalah Sustainable Aviation Fuel (SAF) berbahan baku minyak jelantah. Produk energi ramah lingkungan ini tidak hanya menjadi solusi transisi energi, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Komisaris Utama Pertamina, Mochamad Iriawan, menyampaikan bahwa minyak jelantah yang sebelumnya dianggap limbah, kini dapat diolah menjadi bahan bakar ramah lingkungan, sebagai bukti nyata kreativitas anak bangsa. 

Program Jejak Keberlanjutan merupakan forum berbagi praktik terbaik energi hijau di berbagai lokasi operasi Pertamina. Sebelumnya, Seri #1 sukses dilaksanakan di RU II Dumai, Riau, dan kini berlanjut ke Cilacap yang dipilih karena statusnya sebagai kilang terbesar sekaligus penghasil avtur utama di Indonesia. Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis Pertamina, Agung Wicaksono, menegaskan bahwa Cilacap menjadi bukti transformasi nyata menuju kilang hijau. Menurutnya, Jejak Keberlanjutan bukan sekadar agenda, melainkan gerakan budaya untuk menjadikan keberlanjutan sebagai DNA Pertamina. 

Dalam gelaran Seri #2 ini, Pertamina menampilkan sejumlah program strategis, antara lain pengembangan SAF dari minyak jelantah, pembangunan pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas 2,3 MWp yang hingga Juli 2025 telah menurunkan emisi sekitar 314 ton CO?eq, optimalisasi uap panas RFCC untuk meningkatkan efisiensi kilang, serta program pemberdayaan masyarakat seperti konservasi mangrove, pengelolaan bank sampah, dan desa energi mandiri. Agung mengingatkan agar inovasi tersebut tidak berhenti di Cilacap, karena masa depan energi Indonesia ditentukan oleh aksi nyata saat ini. 

Sebagai simbol komitmen keberlanjutan, acara ditutup dengan penanaman 800 bibit mangrove bersama Pertamina Foundation. Kegiatan ini mencerminkan sinergi antara industri dan pelestarian lingkungan. Acara turut dihadiri oleh Komisaris Utama Pertamina Mochamad Iriawan, Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis Agung Wicaksono, Direktur Operasi Kilang Pertamina Internasional Didik Bahagia, General Manager RU IV Cilacap Wahyu Sulistyo Wibowo, serta jajaran Pertamina Foundation.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#Pertamina

Index

Berita Lainnya

Index