Current Date: Minggu, 16 November 2025

PLN dan J&F Brasil Sepakati Pengembangan PLTA di Indonesia, Disaksikan Dua Presiden

PLN dan J&F Brasil Sepakati Pengembangan PLTA di Indonesia, Disaksikan Dua Presiden
Kerja sama ini memiliki makna strategis di tengah upaya Indonesia meningkatkan pemanfaatan potensi besar energi air. Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, Pemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik tenaga air

Listrik Indonesia | Upaya memperkuat ketahanan energi nasional dan mempercepat transisi menuju sumber energi bersih kembali menunjukkan langkah konkret. PT PLN (Persero) resmi menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan investasi multibisnis asal Brasil, J&F S.A., untuk melakukan studi bersama pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia. 

Penandatanganan berlangsung di Jakarta pada Kamis (23/10) dan disaksikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto serta Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva. 

Presiden Prabowo menilai kemitraan ini sebagai langkah strategis yang memperkuat hubungan dua kekuatan ekonomi baru di kawasan selatan dunia (global south). “Indonesia dan Brasil adalah dua kekuatan ekonomi yang terus berkembang. Kerja sama ini sangat penting dan strategis untuk mempererat hubungan serta membuka peluang kolaborasi lintas sektor,” ujar Prabowo. 

Ia menambahkan, pertemuan bilateral kali ini berlangsung produktif dengan kesepakatan memperkuat kerja sama di berbagai bidang, termasuk perdagangan, energi, teknologi, pertanian, dan pertahanan. “Kita telah memiliki defense cooperation agreement dengan Brasil yang sedang dalam proses ratifikasi. Di bidang energi, kita menandatangani kesepakatan penting antara PLN dan pihak swasta, sekaligus memperluas kolaborasi dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan,” tambahnya. 

Sementara itu, Presiden Lula da Silva menekankan kesamaan visi antara kedua negara dalam membangun ekonomi yang berkeadilan dan berorientasi pada keberlanjutan. Menurutnya, Indonesia dan Brasil memiliki tanggung jawab bersama untuk memperkuat hubungan ekonomi dan perdagangan, sekaligus mengembangkan teknologi ramah lingkungan. 

“Saya datang dengan semangat memperbarui kemitraan strategis ini. Kita ingin memperluas kerja sama, bukan hanya di perdagangan, tetapi juga di bidang kecerdasan buatan, pengelolaan data, riset ilmiah, serta pertukaran akademik antaruniversitas. Hubungan ekonomi kita harus dibangun atas dasar keseimbangan dan saling menguntungkan,” ujar Lula. 

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh Pemerintah Indonesia dalam membuka ruang kolaborasi internasional di sektor energi bersih. Ia menyebut kerja sama dengan J&F menjadi langkah penting untuk mempercepat pengembangan energi terbarukan, khususnya tenaga air. 

“Kami berterima kasih atas dukungan Presiden dan Pemerintah dalam mendorong kolaborasi global yang memperkuat langkah PLN menuju energi hijau. Kesepakatan ini bukan hanya mempercepat pembangunan PLTA, tetapi juga menegaskan komitmen PLN untuk menyediakan energi yang bersih, adil, dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat,” kata Darmawan. 

Menurutnya, kerja sama ini selaras dengan arah kebijakan energi nasional yang menempatkan tenaga air sebagai salah satu prioritas utama. Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, pemerintah menargetkan penambahan kapasitas PLTA sebesar 11,7 gigawatt (GW) dalam sepuluh tahun ke depan. 

“Kami optimistis kemitraan ini akan menjadi pendorong utama percepatan pengembangan PLTA di Indonesia. Melalui kolaborasi ini, kita tidak hanya berbagi teknologi dan keahlian, tetapi juga menjalankan tanggung jawab bersama untuk mewujudkan masa depan energi yang hijau, berkelanjutan, dan membawa manfaat bagi generasi mendatang,” tutup Darmawan.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#PLN

Index

Berita Lainnya

Index