Impor Minyak Capai 1 Juta Barel per Hari, Negara Rogoh Kocek Rp 500 Triliun per Tahun

Sabtu, 19 Juli 2025 | 10:50:18 WIB
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia

Listrik Indonesia | Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membeberkan fakta mengejutkan terkait tingginya ketergantungan Indonesia terhadap impor energi. Dalam sambutannya di Sidang Senat Terbuka Wisuda ke-54 Program Sarjana Terapan Politeknik Energi dan Mineral Akamigas, ia menyebut Indonesia mengimpor sekitar 1 juta barel minyak per hari. Nilai impor tersebut ditaksir menelan anggaran negara hingga Rp 500 triliun per tahun. 

“Kita saat ini impor 1 juta barel per hari. Jika digabungkan dengan impor BBM dan LPG, totalnya mencapai sekitar Rp 500 triliun setahun,” ujar Bahlil di hadapan para wisudawan dan tamu undangan, Kamis (17/7). 

Menurutnya, konsumsi minyak nasional saat ini berkisar 1,6 juta barel per hari. Namun sayangnya, produksi minyak domestik justru mengalami penurunan signifikan. Lifting minyak tahun 2024 tercatat hanya sebesar 580 ribu barel per hari, jauh dari kebutuhan nasional. 

Bahlil pun mengingatkan kembali masa kejayaan produksi migas Indonesia pada akhir era 1990-an. Kala itu, Indonesia mampu memproduksi lebih banyak minyak daripada yang dikonsumsi, sehingga menjadi negara pengekspor minyak. 

“Sekitar tahun 1996–1997, saat saya masih mahasiswa, produksi minyak Indonesia mencapai 1,5 hingga 1,6 juta barel per hari, sementara konsumsi hanya sekitar 500 ribu barel. Kita bisa ekspor 1 juta barel per hari, dan saat itu, 40% pendapatan negara berasal dari sektor migas,” kenangnya. 

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa saat ini terdapat lebih dari 39 ribu sumur minyak yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun, baru sekitar 16 ribu yang aktif berproduksi. Artinya, masih ada sekitar 20 ribu sumur yang belum dimanfaatkan secara optimal. 

“Potensi migas kita masih besar, tinggal bagaimana kita mengelola dan mempercepat investasi agar produksi bisa meningkat,” tegas Bahlil. 

Pernyataan ini menegaskan tantangan besar yang dihadapi Indonesia dalam sektor energi: menurunnya produksi minyak dalam negeri di tengah tingginya konsumsi. Pemerintah pun dituntut untuk mempercepat langkah strategis, baik dari sisi eksplorasi, efisiensi produksi, maupun pengembangan energi alternatif, guna mengurangi beban impor dan meningkatkan ketahanan energi nasional.

Tags

Terkini