Listrik Indonesia | Langkah Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara dalam mendorong pendanaan hijau mendapat angin segar. Japan Bank for International Cooperation (JBIC) resmi bergabung sebagai mitra strategis baru dan menyatakan kesiapannya untuk membiayai proyek-proyek energi terbarukan di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan oleh CEO Danantara, Rosan Roeslani, usai menghadiri rapat kerja dan RDP bersama Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
"JBIC akan mendukung pendanaan jangka panjang, khususnya untuk proyek-proyek yang berfokus pada energi hijau dan berkelanjutan," ujar Rosan, mengungkapkan hasil kunjungannya ke Jepang pekan lalu.
Kerja sama dengan JBIC ini dinilai Rosan sebagai sinyal positif atas kepercayaan global terhadap Danantara sebagai pengelola dana investasi strategis. Apalagi, JBIC bukan satu-satunya lembaga keuangan internasional yang siap bersinergi.
Sebelumnya, Danantara telah membentuk joint fund bersama Qatar Investment Authority (QIA) dengan komitmen senilai USD 4 miliar. Selain itu, lembaga serupa dari Tiongkok, yakni China Investment Corporation (CIC), juga masuk dalam daftar mitra potensial. Nama-nama besar lain yang telah menjalin komunikasi antara lain Russian Direct Investment Fund (RDIF) dari Rusia dan Public Investment Fund (PIF) milik Arab Saudi.
Rosan menegaskan pentingnya menjaga momentum dan kredibilitas yang telah dibangun. “Kami harus memastikan bahwa semua investasi dikelola secara profesional, dengan standar internasional, melalui operasi dan tata kelola kelas dunia,” tambahnya.
Dengan semakin kuatnya jaringan kemitraan global, Danantara diharapkan dapat mempercepat pembiayaan transisi energi dan menciptakan ekosistem investasi yang berkelanjutan di Indonesia.