Listrik Indonesia | Komisaris Utama PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI), Nikson Silalahi, meninjau langsung kondisi pasokan batubara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Timor-1 berkapasitas 2x50 MW di Lifuleo, Kupang Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan keandalan pasokan energi primer di wilayah timur Indonesia tetap terjaga.
PLTU Timor-1 merupakan salah satu tulang punggung sistem kelistrikan NTT yang menggunakan teknologi *Circulating Fluidized Bed* (CFB) Boiler. Dengan sistem ini, pembangkit mampu beroperasi lebih efisien dan ramah lingkungan dibandingkan teknologi konvensional.
Nikson menegaskan bahwa ketersediaan energi primer, khususnya batubara, menjadi faktor penting dalam menjaga stabilitas pasokan listrik di daerah kepulauan seperti NTT.
“Saya ingin memastikan langsung bahwa pasokan batubara untuk PLTU Timor-1 dalam kondisi aman dan mencukupi. Keandalan energi di wilayah seperti NTT sangat bergantung pada kesiapan rantai pasok ini,” ujar Nikson.
Menurut Yayak Triasdian, Team Leader Energi Primer PLN UPK Timor UIW NTT, stok batubara saat ini berada pada level aman. Ia memastikan distribusi dan logistik pasokan tetap terjaga meskipun kondisi geografis NTT menantang.
“Kami terus berkoordinasi dengan PLN EPI untuk menjamin ketersediaan batubara di PLTU Timor-1. Saat ini stok mencukupi dan operasional pembangkit berjalan optimal,” jelas Yayak.