Listrik Indonesia | Sr. Engineer Petroleum Pertamina Hulu Rokan (PHR), Kaisar Agus Dely Putra mengatakan bahwa perusahaan tengah mempersiapkan penerapan teknologi Chemical Enhanced Oil Recovery (CEOR) Minas Stage-1 di Lapangan Minas, Riau, sebagai langkah strategis untuk meningkatkan produksi minyak. Hal ini disampaikan Kaisar saat memberikan keterangan mengenai progres proyek tersebut, Senin (20/10/2025).
Menurut Kaisar, saat ini PHR melakukan peremajaan fasilitas dan sejumlah persiapan teknis untuk memastikan proyek CEOR dapat berjalan sesuai target. Proyek ini diharapkan selesai pada akhir tahun 2025.
“Penambahan produksi minyak diperkirakan baru mulai terlihat sekitar Juni 2026 atau enam bulan sejak injeksi kimia dilakukan,” ujar Kaisar.
Ia menjelaskan, penerapan metode CEOR di Lapangan Minas diproyeksikan dapat menambah produksi hingga 2.800 barel per hari (bph). Tambahan produksi ini diharapkan mendukung peran Zona Rokan sebagai salah satu sumber utama ketahanan energi nasional.
Kaisar menambahkan, teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) digunakan untuk mengangkat minyak yang masih tersisa di reservoir dan tidak dapat diproduksi melalui metode primary maupun secondary recovery.
“Proses EOR bisa mengangkat sekitar 16 persen dari minyak yang ada di dalam reservoir, dibutuhkanlah teknologi yang disebut CEOR,” jelasnya.
Dalam pelaksanaannya, metode CEOR dilakukan dengan injeksi bahan kimia berupa alkali, surfaktan, dan polimer. Langkah ini dikenal sebagai proses pengurasan minyak tahap lanjut. Cairan kimia tersebut berfungsi membersihkan batuan di bawah reservoir agar minyak dapat terangkat dengan lebih optimal.
Lapangan Minas memiliki luas 204,37 kilometer persegi, dengan total 1.982 sumur, di antaranya 1.243 sumur aktif. Hingga tahun 2025, rata-rata produksi harian lapangan ini mencapai 29 ribu barel per hari.
Seluruh hasil produksi minyak dari Zona Rokan disalurkan melalui jaringan pipa menuju Hydrocarbon Transportation (HCT) Crude Oil Terminal Operation Center di Kota Dumai. Dari sana, minyak mentah kemudian didistribusikan ke Kilang Pertamina Dumai dan ke kilang lainnya melalui pipa maupun kapal tanker.
