Current Date: Selasa, 25 November 2025

Lifting Minyak Nasional Tembus 619 Ribu Barel per Hari, Bahlil Optimistis Target 2025 Tercapai

Lifting Minyak Nasional Tembus 619 Ribu Barel per Hari, Bahlil Optimistis Target 2025 Tercapai
Lifting Minyak

Listrik Indonesia | Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa produksi minyak nasional atau lifting pada periode September hingga 5 Oktober 2025 mencapai sekitar 619 ribu barel per hari (BOPD). 

Menurutnya, capaian tersebut merupakan hasil kerja tim percepatan lifting minyak yang melibatkan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas). 

“Periode September–Oktober bisa mencapai 619 ribu BOPD. Kalau dihitung kumulatif dari Januari sampai 5 Oktober, rata-ratanya sudah di kisaran 605–607 ribu BOPD,” ujar Bahlil saat acara penandatanganan nota kesepahaman dengan Badan Pusat Statistik (BPS) di Kantor Kementerian ESDM, Selasa (14/10/2025). 

Bahlil menilai tren positif tersebut menjadi sinyal kuat bahwa target lifting minyak dalam APBN 2025 sebesar 605 ribu BOPD akan tercapai, bahkan berpotensi melampauinya. 

“Target APBN 2025 itu 605 ribu BOPD. Tahun lalu realisasi kita 580 ribu. Jadi, Insyaallah target tahun ini bisa tercapai, bahkan lebih,” katanya optimistis. 

Ia juga menegaskan komitmen pemerintah untuk mempercepat proses perizinan bagi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di sektor hulu migas. Percepatan izin, menurut Bahlil, menjadi faktor penting agar produksi migas bisa meningkat dan target lifting nasional tercapai. 

Dalam forum CEO Forum 2025 di Kantor SKK Migas sebelumnya, Bahlil menyebut target peningkatan lifting merupakan bagian dari program prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada dan kedaulatan energi nasional. 

“Ini bukan sekadar slogan, tapi cita-cita besar bangsa yang dipimpin oleh Presiden Prabowo,” ujarnya. 

Untuk mempercepat realisasi target, Bahlil menyatakan akan berkoordinasi langsung dengan SKK Migas dan para kontraktor. Ia bahkan menyebut Presiden Prabowo telah memintanya berkantor di SKK Migas agar pengawasan dan penyelesaian perizinan dapat dilakukan lebih cepat dan efektif. 

“Kalau ada kendala perizinan, saya sendiri yang akan turun tangan membantu. Tapi bagi yang sudah tidak ada masalah, segera jalankan kegiatan. Jika tidak, kami akan mengambil langkah tegas sesuai aturan,” tegasnya.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#Minyak

Index

Berita Lainnya

Index