Komisi VII DPR RI Yakin Melemahnya Rupiah Tak Mengganggu Sektor Energi

Komisi VII DPR RI Yakin Melemahnya Rupiah Tak Mengganggu Sektor Energi
PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap) Belawan. (Dok: @rahmatramadhanritonga)

Listrik Indonesia | Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Bambang Haryadi yakin bahwa sektor energi tetap stabil di tengah kenaikan nilai dolar AS (USD) terhadap rupiah dan ketegangan geopolitik antara Iran-Israel belakangan ini. Hal tersebut ia ungkapkan usai kunjungan kerja ke PT Bukit Asam Tbk, Palembang, Selasa (17/04/2024).

"Soal harga dolar itu memang baru-baru ini ya, kenaikannya masih fluktuatif. Kita harus berpikir positif," ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa parlemen dan pemerintah berkomitmen untuk fokus pada pengawasan terhadap Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) terbaru.

Bambang juga menyoroti perubahan arah energi Indonesia yang lambat-lambat mulai meninggalkan ketergantungan pada bahan bakar fosil. Hal ini sejalan dengan revisi RUPTL 2021-2030 yang telah disesuaikan dengan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN).

Menurut laporan media massa, dalam revisi terbaru RUPTL, PLN berencana meningkatkan penggunaan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) hingga 75%. 

"Kami pada dasarnya terus menggenjot seluruh pembangunan dalam RUPTL. Sebab nantinya pertumbuhan ekonomi yang diharapkan akan berkaitan dengan ketersediaan energi," katanya.

Tidak hanya itu, Bambang juga mencatat keluhan PLN terkait kelebihan suplai listrik nasional. Baginya, permasalahan ini perlu diteliti lebih lanjut, terutama mengingat tingginya minat masyarakat terhadap program pemasangan listrik gratis dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Soalnya kami lihat saat (Kementerian) ESDM pasang listrik gratis masih banyak yg butuh. Itu artinya distribusi listrik masih kurang. Problem kita disitu. Nanti mungkin skema distribusi inilah yang perlu diperbaiki," pungkasnya.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#energi

Index

Berita Lainnya

Index