Listrik Indonesia | Industri peralatan pendukung ketenagalistrikan di Indonesia terus mengalami perkembangan pesat. Produk-produk seperti peralatan pembangkit, transmisi, dan distribusi listrik kini semakin beragam serta memiliki kualitas yang mampu bersaing di pasar internasional. Dengan meningkatnya investasi, struktur industri ini semakin kokoh dan memberikan fondasi yang kuat bagi kemajuan sektor energi nasional.
Salah satu perusahaan yang memainkan peran penting dalam perkembangan ini adalah PT Twink Indonesia, sebuah bisnis keluarga yang telah berdiri sejak tahun 1960-an. Awalnya, perusahaan ini bergerak sebagai pemasok peralatan untuk PT PLN. Namun, seiring waktu, PT Twink Indonesia berkembang pesat hingga memiliki dua divisi utama, yaitu Divisi Manufaktur dan Divisi EPC (Engineering, Procurement, and Construction).
“Kami terus berinovasi untuk menghadirkan produk dan layanan yang mendukung kebutuhan infrastruktur kelistrikan Indonesia, sekaligus menjaga tingkat kandungan dalam negeri di produk-produk kami,” ujar William Milikan, Direktur PT Twink Indonesia mengutip majalah Listrik Indonesia.
Pada Divisi Manufaktur, PT Twink Indonesia memproduksi beragam peralatan listrik yang mendukung infrastruktur kelistrikan di seluruh Indonesia. Melalui kerja sama dengan sejumlah perusahaan global, teknologi mutakhir dibawa ke dalam negeri untuk memastikan produk-produk seperti isolator keramik, menara baja galvanis, serta switchgear berbasis udara dan gas memenuhi standar internasional. Dalam hal Gas-Insulated Switchgear, misalnya, PT Twink Indonesia bekerja sama dengan Siemens Energy sebagai mitra teknologi, yang memungkinkan perusahaan menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan kandungan lokal yang signifikan.
Sementara itu, Divisi EPC PT Twink Indonesia telah menangani berbagai proyek strategis di sektor kelistrikan, termasuk pembangunan gardu induk terbesar di Indonesia, yaitu GISTET 500kV dan GIS 150kV Tambun, serta proyek pembangkit listrik seperti PLTU 30 MW Jeranjang di Lombok. Selain itu, perusahaan ini juga telah mengerjakan jaringan transmisi tegangan tinggi di berbagai pulau, mulai dari Sumatera hingga Sulawesi, serta infrastruktur saluran kabel tanah dan bawah laut.
PT Twink Indonesia kini melangkah lebih jauh dengan merambah digitalisasi sistem kelistrikan. Langkah ini diambil untuk meningkatkan keandalan dan efisiensi operasional aset-aset kelistrikan di Indonesia.
“Kami percaya bahwa digitalisasi adalah kunci untuk menciptakan sistem kelistrikan yang lebih canggih dan tangguh. Dengan teknologi ini, kami ingin membantu Indonesia mencapai ketahanan energi yang berkelanjutan,” tambah William.
Kemajuan yang dicapai PT Twink Indonesia tidak hanya memperlihatkan potensi besar industri peralatan kelistrikan di Indonesia, tetapi juga menggambarkan kesiapan negara ini untuk bersaing di kancah global. Dengan inovasi yang berkelanjutan, industri ini diharapkan terus memberikan kontribusi positif bagi perkembangan sektor energi nasional.
