HGII Siap Tancap Gas di Proyek Energi Hijau 2025

HGII Siap Tancap Gas di Proyek Energi Hijau 2025
Ilustrasi PLTA

Listrik Indonesia | Pemerintah bersiap mengesahkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034, yang kali ini akan menitikberatkan pada pengembangan pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT). Langkah ini menjadi sinyal kuat percepatan transisi energi bersih di Indonesia.

Presiden Direktur PT Hero Global Investment Tbk (HGII), Robin Sunyoto, menyambut baik arah kebijakan tersebut. Menurutnya, RUPTL bukan sekadar dokumen perencanaan, melainkan peta jalan yang menentukan masa depan energi nasional.

"Kami memandang RUPTL yang baru ini sebagai panduan utama dalam perjalanan menuju kemandirian energi hijau Indonesia," ungkap Robin dalam keterangan resmi, Jumat (2/5/2025).

Dengan portofolio yang dimiliki, HGII menyatakan siap mengambil peran aktif dalam agenda besar ini. Dana hasil penawaran umum perdana (IPO) sebesar Rp 260 miliar pun telah disiapkan untuk mendukung dua proyek prioritas yang sedang digarap. Sekitar 66,82% dari dana tersebut akan dialokasikan untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas 25 MW, sementara 31,45% lainnya dialokasikan bagi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) dengan kapasitas 10 MW.

Dua proyek tersebut dijadwalkan mulai berjalan pada tahun 2025, sehingga HGII dapat langsung mengoptimalkan peluang dari percepatan pembangunan pembangkit baru yang selaras dengan arah kebijakan pemerintah.

"Berbekal kondisi keuangan yang solid serta komitmen kuat di sektor energi hijau, kami percaya diri dapat merealisasikan proyek ini secara maksimal. Kami ingin memberikan manfaat berkelanjutan bagi para pemegang saham sekaligus mendorong masa depan energi bersih di Indonesia," lanjut Robin.

Sebagai catatan, kinerja keuangan HGII juga menunjukkan tren positif. Pada kuartal I 2024, total aset perusahaan tercatat mencapai Rp 963,3 miliar, naik signifikan dibandingkan posisi akhir 2024 yang sebesar Rp 715,8 miliar. Kenaikan ini terutama disokong oleh lonjakan kas dan setara kas menjadi Rp 274,2 miliar, jauh melampaui posisi sebelumnya yang berada di angka Rp 17,7 miliar.

Langkah ekspansi ini menunjukkan keseriusan HGII dalam memanfaatkan momentum RUPTL baru untuk memperkuat pijakan di sektor energi terbarukan yang tengah tumbuh pesat.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#Energi Terbarukan

Index

Berita Lainnya

Index