Current Date: Minggu, 28 September 2025

SKK Migas dan Pemda Fakfak Matangkan Rencana Pabrik Pupuk di Papua Barat

SKK Migas dan Pemda Fakfak Matangkan Rencana Pabrik Pupuk di Papua Barat
SKK Migas dan Pemda Fakfak Bertemu Bahas Pembangunan Pabrik Pupuk/Dok.Ist

Listrik Indonesia | Bupati Fakfak, Samaun Dahlan, bertemu dengan Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto untuk membahas percepatan pembangunan pabrik pupuk oleh PT Pupuk Indonesia di Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Pertemuan ini menjadi bagian dari koordinasi lintas sektor untuk mempercepat penyelesaian perizinan serta memperkuat keterlibatan daerah dalam proyek strategis nasional tersebut. 

Dalam audiensi tersebut, Djoko Siswanto menegaskan pentingnya dukungan pemerintah daerah agar pembangunan pabrik pupuk bisa segera direalisasikan, termasuk dalam hal penyediaan lahan yang sesuai dan legal secara administratif. 

“Permasalahan utama saat ini adalah kepastian lahan. Kami meminta dukungan Bupati Fakfak untuk segera menerbitkan surat sertifikasi lahan agar proses pembangunan tidak tertunda,” ujar Djoko. 

Ia juga menyampaikan rencana mengundang Bupati Fakfak, manajemen PT Pupuk Indonesia, serta Genting Oil dalam pertemuan lanjutan yang akan digelar pada 19 Juni 2025. Rapat itu akan difokuskan pada pembahasan teknis lanjutan dan pelibatan perusahaan lokal dari Papua Barat yang bisa berkontribusi dalam proyek. 

“Kita ingin memastikan proyek ini tidak hanya berjalan cepat, tapi juga inklusif. Perusahaan dari Papua Barat harus diberi ruang untuk berpartisipasi,” tambah Djoko. 

Menanggapi hal tersebut, Bupati Fakfak menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh pembangunan pabrik pupuk, termasuk dengan memastikan aspek legalitas lahan.
“Rencana pembangunan ini tidak ada masalah lagi. Kami siap menerbitkan sertifikasi lahan setelah PT Pupuk Indonesia mengajukan permohonan secara resmi,” kata Bupati Samaun Dahlan. 

Terkait lokasi, Bupati Samaun menyebutkan dua opsi yang sedang dipertimbangkan, yaitu Vior dan Tomage. Namun, ia merekomendasikan agar pembangunan tetap dilakukan di lokasi lama yang sudah pernah direncanakan sebelumnya. 

“Kalau pindah ke lokasi baru, ada tantangan besar karena jembatannya hampir lima kilometer. Dari sisi efisiensi, lokasi lama lebih realistis,” ujarnya. 

Bupati juga menyoroti pentingnya keterlibatan perusahaan dalam negeri dari Papua Barat yang selama ini kerap terpinggirkan dalam proyek-proyek berskala besar. “Selama ini, perusahaan lokal jarang dilibatkan. Kami harap ke depan ada peran nyata dari pelaku usaha di Papua Barat,” tambahnya. 

Djoko Siswanto menyambut baik rekomendasi tersebut dan menyatakan akan merekomendasikan kepada Direksi PT Pupuk Indonesia untuk mempertimbangkan lokasi lama sebagai tempat pembangunan pabrik pupuk. 

Sementara itu, Kementerian ESDM disebut tengah menunggu kepastian lokasi pembangunan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan strategis berikutnya.
Dengan sinergi yang semakin kuat antara pusat dan daerah, diharapkan proyek pabrik pupuk di Fakfak dapat segera terealisasi dan memberikan dampak nyata bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di Papua Barat.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#SKK MIgas

Index

Berita Lainnya

Index