Ekspor Timah Babel Melonjak Tajam

Listrik Indonesia | Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat total nilai ekspor daerah itu pada April 2025 mencapai 176,41 juta Dolar AS. Angka ini melonjak 46,58 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang sebesar 120,35 juta Dolar AS. 

“Lonjakan ini terutama didorong oleh peningkatan ekspor timah, meskipun komoditas nontimah justru mengalami penurunan,” ujar Kepala BPS Kepulauan Babel, Toto Haryanto Silitonga, dalam keterangan pers di Pangkalpinang, Selasa (3/6). 

Jika dilihat secara kumulatif dari Januari hingga April 2025, ekspor timah dan nontimah dari Bangka Belitung mencatatkan pertumbuhan sebesar 103,06 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (c-on-c). 

Pada April 2025 saja, ekspor timah mencapai nilai 144,77 juta Dolar AS. Dibandingkan April 2024 yang hanya 86,33 juta Dolar AS, terjadi kenaikan sebesar 67,70 persen (y-on-y). Secara kumulatif empat bulan pertama tahun ini, ekspor timah tercatat sebesar 469,43 juta Dolar AS, melonjak signifikan 171,20 persen dari 173,10 juta Dolar AS pada periode yang sama tahun lalu. 

Sementara itu, ekspor nontimah pada April 2025 tercatat 31,64 juta Dolar AS, turun 7,01 persen dibandingkan April tahun sebelumnya. Meski demikian, secara kumulatif Januari–April 2025, ekspor nontimah tetap mencatat pertumbuhan positif sebesar 7,79 persen dengan nilai mencapai 133,43 juta Dolar AS. 

"Negara-negara di Asia menjadi tujuan utama ekspor timah dari Kepulauan Bangka Belitung, dengan Tiongkok sebagai pasar terbesar," lanjut Toto. 

Berdasarkan data BPS, selama Januari hingga April 2025, Tiongkok menyerap 29,83 persen ekspor timah Babel dengan nilai 140,05 juta Dolar AS. Singapura menyusul dengan 20,54 persen, disusul Korea Selatan (13,31 persen), India, dan Jepang. 

“Kelima negara ini secara keseluruhan menyumbang 79,60 persen dari total ekspor timah Babel ke dunia, dengan total nilai mencapai 373,67 juta Dolar AS,” jelasnya. 

Toto menambahkan, bila dibandingkan dengan periode Januari–April 2024, nilai ekspor timah ke lima negara utama tujuan tersebut tumbuh sangat signifikan, yaitu sebesar 195,85 persen.