Current Date: Selasa, 18 November 2025

Ekspor Gas Sempat Ditahan Pemerintah, Ternyata Ini Alasannya!

Ekspor Gas Sempat Ditahan Pemerintah, Ternyata Ini Alasannya!
Kapal LNG.

Listrik Indonesia | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memaparkan alasan di balik penundaan ekspor gas bumi yang sempat terjadi beberapa waktu lalu.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menjelaskan, langkah tersebut diambil untuk memastikan pemanfaatan sumber daya gas bumi di dalam negeri dapat dioptimalkan sebelum dilepas ke pasar luar negeri.

"Nah memang kemarin banyak hal yang jadi diskusi kenapa menahan sebagian ekspor karena mau nahan neraca komoditas kita, perintah Presiden memanfaatkan maksimal seluruh produksi dalam negeri, untuk dalam negeri. Kalau lebih, baru ekspor. Tapi kan ada kontrak sebelum proses produksi berjalan harus kita hargai karena akan tidak menguntungkan persepsi global. Kita gas rem. Kita belum pernah impor gas sampai saya bicara ini," ujarnya dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja Semester I Tahun 2025 di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (11/8/2025).

Beberapa waktu sebelumnya, industri di dalam negeri mengaku mengalami kesulitan mendapatkan pasokan gas bumi. Proyeksi ke depan juga memperkirakan pasokan akan mengalami penurunan, sehingga prioritas pemenuhan kebutuhan domestik menjadi penting.

Data Kementerian ESDM menunjukkan, total produksi gas bumi pada Semester I-2025 mencapai 5.598 miliar British thermal unit per hari (BBTUD). Dari jumlah tersebut, 69% atau sekitar 3.877 BBTUD dialokasikan untuk kebutuhan domestik, sedangkan 31% atau 1.721 BBTUD untuk ekspor.

Pemanfaatan gas bumi di dalam negeri mencakup kegiatan hilirisasi, khususnya untuk pasar industri dan pupuk sebesar 38% atau 2.110 BBTUD, serta keperluan lain seperti Bahan Bakar Gas (BBG), jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (jargas), peningkatan produksi migas, ketenagalistrikan, LNG, dan LPG sebesar 31% atau 1.767 BBTUD.

"Nah sudah barang tentu ini barang ini setelah produksi apakah dibawa ke mana apakah dalam atau ekspor. Ini gas, banyak wartawan tanya saya kenapa gak impor gas? Kok pertanyaannya suka impor banget ya, dari total kita punya domestik termasuk hilirisasi, 69%. Ekspor 31%," kata Bahlil.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#Ekspor

Index

Berita Lainnya

Index