Listrik Indonesia | Proyek pembangunan infrastruktur gasifikasi di Klaster Nias, Sumatera Utara resmi memasuki tahap awal konstruksi. PT LNG Nias Gasifikasi, perusahaan khusus hasil kerja sama antara PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) dan PT Berkat Samudra Gemilang Lines (BSGL), memulai kegiatan land clearing atau pembersihan lahan pada Rabu (11/6).
Kegiatan tersebut menandai dimulainya proyek strategis yang bertujuan memperkuat ketahanan energi nasional, khususnya di wilayah kepulauan. Pembersihan area dilakukan terhadap vegetasi, puing, dan rintangan lain untuk memastikan kelancaran proses pembangunan infrastruktur rantai pasok Liquefied Natural Gas (LNG).
Acara ini dihadiri oleh jajaran manajemen PLN Group, termasuk PLN EPI, PLN Nusantara Power, dan PLN UP3 Nias. Turut hadir pula Walikota Gunungsitoli Sowa'a Laoli, Wakil Walikota Martinus Lase, Kapolres Nias, Kajari Gunungsitoli, Dandim 0213/Nias, serta berbagai unsur Forkopimda lainnya.
Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara, menyampaikan bahwa proyek ini merupakan bagian dari program strategis nasional untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. “Dengan target penyelesaian dalam dua tahun, proyek ini diharapkan menjadi titik balik menuju pemanfaatan energi bersih, efisien, dan berkelanjutan di Sumatera Utara,” ujarnya.
Pada tahap awal, proyek akan memasok LNG untuk satu unit PLTMG berkapasitas 34,4 MW, yang nantinya akan ditingkatkan menjadi total 59,4 MW. Walikota Gunungsitoli, Sowa’a Laoli, menyambut proyek ini dengan antusias. Ia menegaskan dukungan penuh dari pemerintah kota, khususnya terkait perizinan dan penyesuaian tata ruang.
“Proyek ini bukan semata milik PLN atau Gunungsitoli, tapi bagian dari strategi nasional yang akan membawa manfaat nyata bagi warga Nias,” kata Sowa’a.
Ia juga menyoroti manfaat lingkungan dari peralihan bahan bakar minyak (BBM) ke gas alam, yang lebih bersih dan ramah lingkungan.
Sementara itu, Manager PLN UP3 Nias, Leonard Tulus Panjaitan, menjelaskan bahwa sistem kelistrikan di Kepulauan Nias masih bersifat isolated, belum terhubung dengan jaringan listrik Sumatera. Daya mampu sistem mencapai 62,9 MW, namun beban puncak terus meningkat seiring tumbuhnya permintaan energi.
Leonard menambahkan bahwa penggunaan LNG akan menjadikan sistem kelistrikan lebih efisien dan mendukung upaya penurunan emisi gas rumah kaca, selaras dengan target dekarbonisasi dan Net Zero Emission (NZE) nasional.
Pembangunan infrastruktur LNG akan dilaksanakan bertahap di Kota Gunungsitoli. Dengan dukungan pemerintah daerah dan partisipasi masyarakat, proyek ini diharapkan dapat segera memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan pembangunan kawasan Nias.
