Listrik Indonesia | Industri kelistrikan tengah menghadapi titik balik besar. Saat dunia berlomba mencapai target emisi nol bersih, efisiensi energi tak lagi hanya soal penghematan biaya tetapi menjadi kunci transformasi menuju sistem energi yang lebih bersih dan tangguh. Di tengah perubahan ini, Elsewedy Electric muncul sebagai salah satu pelaku industri yang tak hanya mengikuti arus, tetapi justru mengambil langkah proaktif dalam mendorong inovasi yang berkelanjutan.
Perusahaan yang berbasis di Mesir ini menempatkan keberlanjutan sebagai inti strategi bisnis globalnya, termasuk di Indonesia. Meski di Tanah Air Elsewedy Electric lebih dikenal sebagai produsen trafo, kontribusinya tak bisa dipandang sebelah mata. Dari pabriknya di Cileungsi, Bogor, Elsewedy Electric memproduksi power transformer dengan kapasitas hingga 10.800 MVA per tahun 70 persen di antaranya untuk pasar ekspor ke berbagai negara seperti AS, Eropa, hingga Australia.
Namun lebih dari sekadar volume produksi, yang menarik adalah pendekatan perusahaan terhadap inovasi. Salah satunya melalui pengembangan transformator berteknologi tinggi yang kini mulai menggunakan ester oil, minyak isolasi berbasis nabati yang lebih ramah lingkungan dibandingkan minyak berbasis fosil. Menurut Hany Gamal, President Director Elsewedy Electric Indonesia, penggunaan ester oil memengaruhi desain trafo secara keseluruhan dan memberikan efisiensi operasional yang lebih baik.
“Inovasi ini bukan sekadar teknis, tapi mencerminkan nilai keberlanjutan yang kami pegang. Kami ingin setiap produk kami punya kontribusi positif terhadap masa depan energi,” ujar Hany dalam wawancara khusus dengan Listrik Indonesia.
Tak berhenti di situ, Elsewedy Electric juga menyiapkan teknologi monitoring trafo jarak jauh berbasis digital. Dengan sistem ini, konsumsi dan performa energi bisa dipantau secara real time, membuka peluang efisiensi yang lebih besar di sektor distribusi listrik.
Meski hanya fokus pada trafo, Elsewedy Electric Indonesia tak menutup peluang kolaborasi yang lebih luas. Salah satunya adalah rencana pengembangan teknologi smart grid bersama PLN. Smart grid memungkinkan integrasi antara pembangkit listrik energi terbarukan yang sifatnya intermiten seperti matahari dan angin dengan sistem kelistrikan nasional secara lebih stabil dan efisien.
“Efisiensi energi adalah langkah konkret untuk mencapai emisi nol. Kami percaya inovasi dan kolaborasi adalah kunci,” tegas Hany.
Selain teknologi, strategi bisnis Elsewedy Electric juga memperhatikan aspek lokal. Dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 30–35 persen, perusahaan ini cukup kompetitif di tengah ketatnya pasar manufaktur dan EPC di Indonesia. Menurut Hany, keberadaan tenaga ahli lokal yang kompeten serta perlindungan kebijakan TKDN menjadi kombinasi yang mendukung pertumbuhan bisnis.
Dari sisi kinerja, Elsewedy Electric mencatat pertumbuhan yang positif sepanjang 2023–2024, sejalan dengan fokus Indonesia pada elektrifikasi dan transisi energi. Produk trafo mereka telah banyak diterapkan dalam proyek-proyek pembangkit berbasis energi terbarukan, mulai dari solar PV hingga pembangkit hidro.
“Kami melihat peluang besar di Indonesia, bukan hanya sebagai pasar, tapi juga sebagai pusat produksi dan inovasi,” ujar Hany.
Melalui kombinasi teknologi mutakhir, orientasi ekspor, dan semangat berkelanjutan, Elsewedy Electric menunjukkan bahwa transformasi industri energi bukan sekadar wacana. Dengan langkah nyata seperti pengembangan trafo berbasis ester oil dan sistem monitoring digital, perusahaan ini menjadi contoh bahwa efisiensi energi dan keberlanjutan bisa berjalan beriringan dan bahkan membuka peluang bisnis baru yang lebih hijau.
.jpg)
