Listrik Indonesia | Perusahaan energi atom Rusia, Rosatom, dikabarkan siap membantu Indonesia membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Beberapa waktu lalu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov bahkan menyatakan kesiapan negaranya untuk berkontribusi dalam pembangunan PLTN di Indonesia.
Kepada Listrik Indonesia, Head of ROSATOM Representative Office in Indonesia, Anna Belokoneva mengungkapkan bahwa pihaknya optimistis akan dapat membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Indonesia. Keyakinan itu juga didukung oleh komitmen kuat dari Pemerintah Indonesia yang memasukkan program nuklir dalam dokumen resmi RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik) dan RUKN (Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional).
“Saya rasa ini berita baik bagi seluruh dunia. Kami sudah membangun pembangkit listrik tenaga nuklir di sejumlah negara di dunia. Kami juga memiliki kapasitas besar untuk membangun itu,” kata Anna kepada Listrik Indonesia, pagi tadi.
Bahkan katanya, saat ini Rosatom memiliki teknologi yang terbaik untuk pembangkit listrik tenaga nuklir. “Kami telah membangun teknologi ini di negara lain di seluruh dunia dan ini telah dibuktikan. Ini benar-benar aman. Ini adalah generasi 3 plus terbaru, yang termasuk sistem keselamatan aktif dan pasif,” ungkap wanita 48 tahun ini.
Perusahaan pembangkit nuklir asal Rusia, Rosatom, kata Anna, tak hanya siap mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia. Tapi juga kan bekerja sama dalam meningkatkan kemampuan sumber daya manusia Indonesia untuk pengembangan infrastruktur PLTN.
Terkait rencana penmbangunan tersebut, Rosatom akan melakukan studi kelayakan dalam satu tahun ke depan. “Kami akan melakukan feasibility study terlebih dahulu. Termasuk dari aspek lokasi, ekonomin dan teknologinya,” jelas Anna.
Anna juga menegaskan bahwa dalam feasibility study tersebut pihaknya siap melakukannya bersama mitra Rosatom di Indonesia, dengan catatan jika pemerintah Indonesia menyetujuinya. “Karena kami tidak dapat melakukannya tanpa persetujuan dari otoritas nasional dan tanpa dukungan dari mitra Indonesia,” terangnya.
