Listrik Indonesia | Bermodalkan dedikasi dan berkinerja kuat, Vanda Laura akhirnya didapuk menjadi orang nomor satu di PT Aneka Petroindo Raya. Ia pun mencatat sejarah sebagai presiden direktur perempuan pertama di perusahaan SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) swasta berlabel BP-AKR.
Taktis dan energik. Itulah sosok perempuan yang terlahir dari keluarga berdarah Sumatera Barat dan Sumatera Selatan ini. Vanda, begitu ia biasa disapa, memang begitu bergairah ketika bicara soal pekerjaannya. Energinya seolah tak pernah habis.
Kepada Listrik Indonesia, Presiden Direktur BP-AKR Vanda Laura bercerita jauh ke masa lalunya.
Di masa remaja (SMA) ia sudah menjejakkan kakinya di Texas, Amerika Serikat. Kala itu, sekitar tahun 1990-an ia menjadi siswi terpilih dalam program pertukaran pelajar. Selanjutnya, Vanda melanjutkan kuliah di Colorado State University, jurusan Computer Information System. Tapi mengapa akhirnya ia berlabuh di bisnis energi?
“Saya percaya bahwa karier itu tidak pernah linier. Setelah lulus kuliah saya sempat bekerja di perusahaan IT di luar negeri selama dua tahun. Saya pun tak pernah terbayang jika akhirnya saya harus pindah haluan,” terangnya memulai sejarahnya hingga berlabuh di pangkuan BP-AKR.
Tahun 2000-an awal ia kembali ke Indonesia. Kondisi berbeda harus dihadapinya. Berbeda dengan di luar negeri, profesi sebagai tenaga ahli IT (information technology) kala itu sudah booming. Sementara di Tanah Air tidak demikian. Dalam satu kesempatan ia melamar pekerjaan di satu perusahaan FMCG (fast-moving consumer goods) yang cukup ternama di Indonesia.
“Saat itu saya apply sebagai tenaga IT, tapi pas kontrak kerja justru tertulis sebagai management trainee marketing. Tapi manajemen perusahaan itu mengatakan bahwa profil saya lebih cocok untuk marketing,” kenangnya sambil melepaskan tawa renyah.
Sebelum membubuhi tandatangan pada kontrak kerja, Vanda muda terlebih dahulu berkonsultasi dengan sang ayah. Sang ayah bilang: “Sudah belajar saja sebanyak-banyaknya. Kita tidak pernah tahu, mungkin ini yang akan membawa kamu ke satu titik pencapaian,” ucapnya menirukan kata-kata sang Ayah.
Dua dekade berlalu. Kini Vanda tersadar ucapan sang Ayah dulu bahwa setiap jabatan atau pekerjaan yang diambil itu sebenarnya adalah bagian dari jalan Tuhan untuk mencapai di satu titik. Buktinya, setelah gonta-ganti pekerjaan dan perusahaan, mulai dari perusahaan teknologi, rokok, air mineral, hingga perusahaan energi, akhirnya Vanda didapuk menjadi Presiden Direktur di BP-AKR setelah sekitar 1,5 tahun menjadi Marketing Director.
Tekad Tumbuh
Sebuah tekad sudah dipancangkan oleh perempuan kelahiran tahun 1979 ini. Tekad untuk menjadikan BP-AKR bukan hanya pengisi ruang di bisnis penyedia BBM. Ada keyakinan yang begitu kuat yang terpancar dari sorot matanya. Vanda meyakini masih banyak ruang-ruang kosong yang bisa dioptimalkan oleh BP-AKR.
Bukannya tanpa alasan jika Vanda begitu optimistis dalam memimpin laju BP-AKR di tengah situasi
sulit dan persaingan ketat. Lewat inovasi dan diferensiasi, justru BP-AKR dibawanya tampil beda. Selain menyediakan bahan bakar dengan teknologi canggih, BP- AKR menggandeng perusahaan lokal dalam menyediakan fasilitas tambahan seperti kafe dan minimart dalam lingkungan SPBU. “Kami banyak menggandeng mitra lokal dalam mengembangkan dan memperkuat jaringan ritel BBM kami. Tidak hanya pengusaha layanan non-BBM, namun kami pun mengajak para pengusaha untuk menjadi mitra dalam mengembangkan bisnis SPBU bp di Indonesia,” terang ibu satu anak ini.
Meski isu suplai BBM sempat menyita perhatian, hal itu tidak menyurutkan semangat perempuan yang sukan olahraga tenis ini untuk terus mendorong ekspansi bisnis BP-AKR. Ia menegaskan komitmennya agar rencana penambahan 10 SPBU pada tahun 2025 dapat tetap berjalan, seraya berharap kondisi ke depan mendukung realisasinya. Sebelumnya, Vanda sudah membuktikan kecakapan strateginya dalam mengembangkan bisnis BP-AKR dengan menambah unit SPBU dari 35 menjadi 70 unit sejak menerima mandat menjadi Presdir BP-AKR.
“Kami berbisnis di Indonesia bukan hanya untuk memperluas jaringan, tetapi juga untuk menciptakan ekosistem energi yang berkesinambungan sekaligus mengambil peranan dalam pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya. Optimisme itu juga didasari pengamatannya bahwa semakin banyak masyarakat yang mulai beralih dari BBM subsidi ke BBM nonsubsidi maupun ke kendaraan listrik, dengan berbagai pertimbangan yang menyertai.
Vanda terus membuka peluang untuk mengembangkan layanan di BP-AKR. Ia juga mengungkap adanya sejumlah kerja sama strategis yang dijalankan, salah satunya adalah dengan PT PLN (Persero) dalam hal pengadaan SPKLU (stasiun pengisian kendaraan listrik umum) di SPBU BP-AKR. “Saat ini kami memiliki satu SPKLU di SPBU kami di kawasan TB Simatupang, Jakarta. Kami akan terus kembangkan ini dengan melihat potensinya ke depan,” katanya.
Aura Positif
Di mata karyawannya, Vanda Laura adalah tipikal pemimpin yang workaholic. Sering ia masih berkutat dengan pekerjaannya, sementara hampir seluruh karyawannya sudah pulang kantor. Namun ia enggan disebut workaholic. “Bukan workaholic, lebih tepatnya passionate kali ya…,” ucapnya meluruskan.
Jalan hidupnya seolah mengalir. Bahkan ia juga tak pernah bermimpi akan menjadi pemimpin bisnis di perusahaan besar penyedia BBM seperti BP-AKR. Nama besar BP (British Petroleum) sebagai salah satu perusahaan energi terpadu terbesar di dunia, tentu menjadi satu kebanggaan tersendiri.
“Jujur saya tidak pernah menyangka akan menjadi Presdir di sini (BP-AKR). Pada saat saya diajak bergabung dengan BP di tahun 2021, manajemen BP sempat saya challenge apakah bisa memberi saya kesempatan untuk menjadi international female talent. Oleh karena itu saya diberi kepercayaan untuk menduduki posisi ini dengan tanggung jawab yang lebih besar, namun saya yakin setiap pembelajaran yang saya dapatkan selama di posisi ini akan berguna untuk masa depan saya. Baik di Indonesia maupun di arena global,” terangnya.
Singkat cerita, gayung pun bersambut. Setelah menjalani sekitar dua tahun menjadi Marketing Director di BP-AKR dengan pencapaian suksesnya yaitu meluncurkan bahan bakar unggulan yaitu BP Ultimate di pasar Jabodetabek. Baru pada Juli 2023 Vanda didapuk menjadi Presiden Direktur BP-AKR menggantikan Peter Molloy yang telah masuk masa pensiun. Posisi inilah yang menasbihkan Vanda sebagai presdir perempuan pertama di perusahaan SPBU BP-AKR.
BP-AKR sendiri merupakan hasil kerja sama BP dan PT AKR Corporindo Tbk. yang dikenal sebagai penyedia jasa supply chain serta solusi logistik terkemuka untuk BBM. Joint Venture ini akhirnya membentuk perusahaan bernama PT Aneka Petroindo Raya pada 2018 dan beroperasi di pasar ritel BBM dengan nama BP-AKR.
