Listrik Indonesia | Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya, memberikan penjelasan terkait isu kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta. Menurutnya, kondisi ini harus dipahami secara proporsional karena pasokan BBM secara nasional masih dalam keadaan aman.
Bambang menyebutkan bahwa kelangkaan yang sempat muncul hanya terjadi di beberapa SPBU Shell dan BP di wilayah Jabodetabek. Ia menegaskan, stok BBM secara nasional tidak mengalami gangguan, dan masyarakat tetap bisa mendapatkan produk dengan kualitas serupa melalui SPBU Pertamina.
“Secara nasional, stok BBM aman dan pemerintah sudah memberi ruang tambahan melalui kenaikan kuota. Namun, kita juga harus memahami bahwa permintaan bisa melonjak tiba-tiba di daerah tertentu, sehingga distribusi butuh penyesuaian cepat,” ujar Bambang, dikutip pada Minggu (21/9/2025).
Politisi Fraksi Partai Golkar itu menjelaskan bahwa pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menaikkan kuota impor BBM hingga 110 persen dibanding tahun sebelumnya. Kebijakan ini dinilai cukup untuk memastikan ketersediaan pasokan dalam kondisi normal.
Selain itu, Bambang juga menilai positif kebijakan pemerintah yang memberi ruang bagi SPBU swasta untuk membeli bahan bakar dasar (base fuel) dari Pertamina. Dengan mekanisme ini, SPBU swasta tetap dapat menambahkan aditif sesuai standar masing-masing, sehingga mutu dan karakteristik produk tetap terjaga.
“Dengan mekanisme ini, distribusi BBM akan menjadi lebih efisien, stok terjamin, dan koordinasi antara pemerintah, Pertamina, serta SPBU swasta akan semakin baik,” jelasnya.
Bambang menegaskan, Komisi XII DPR RI akan terus mengawal kebijakan ini agar berjalan seimbang antara menjaga ketersediaan pasokan, mendukung peran swasta, dan melindungi stabilitas ekonomi nasional.
