Current Date: Minggu, 16 November 2025

Airlangga: Patriot Bond Siap Biayai 33 Proyek PLTSa

Airlangga: Patriot Bond Siap Biayai 33 Proyek PLTSa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto

Listrik Indonesia | Pemerintah menyiapkan skema pembiayaan inovatif melalui Patriot Bond untuk mempercepat pembangunan 33 proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di berbagai kota besar Indonesia. Langkah ini menjadi bagian dari strategi transisi energi nasional sekaligus solusi terhadap persoalan sampah perkotaan. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, Patriot Bond akan menjadi sumber pendanaan utama bagi proyek-proyek energi hijau yang memiliki dampak sosial dan lingkungan signifikan, termasuk PLTSa. 

“Pemerintah telah menyiapkan task force PLTSa, proyek dan pendanaan sudah tersedia, termasuk melalui Patriot Bond. Harga jual listrik atau offtake price dengan PLN juga sudah ditetapkan. Diharapkan proyek-proyek ini bisa terealisasi dalam dua hingga tiga tahun ke depan,” ujar Airlangga usai menghadiri CEO Forum, Selasa (4/11). 

Patriot Bond merupakan instrumen pembiayaan strategis berupa surat utang yang diterbitkan oleh BPI Danantara untuk mendukung proyek-proyek strategis nasional, seperti transisi energi dan pengelolaan sampah. 

“Implementasi Patriot Bond sudah berjalan. Skema ini memungkinkan proyek energi bersih seperti PLTSa dapat segera dieksekusi tanpa harus menunggu alokasi anggaran tahun berjalan,” tambah Airlangga. 

**Dorong Ekonomi Hijau Perkotaan** 

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat, dari 33 proyek PLTSa yang telah disiapkan, masing-masing pembangkit akan memiliki kapasitas sekitar 20 megawatt (MW). Jika seluruh proyek berjalan, potensi pengurangan emisi karbon bisa mencapai 200 ribu ton CO? ekuivalen per tahun. 

Selain itu, PLTSa diharapkan membantu pengelolaan sampah nasional yang mencapai 68 juta ton per tahun, di mana lebih dari sepertiganya berasal dari kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, dan Makassar. 

Airlangga menambahkan, model pembiayaan proyek akan bersifat hybrid, menggabungkan dana dari Patriot Bond, pendanaan hijau dari lembaga keuangan, serta kerja sama pembelian listrik atau power purchase agreement (PPA) bersama PLN. 

“Kita ingin PLTSa menjadi bagian dari circular economy perkotaan. Energi dihasilkan dari sampah, kota menjadi lebih bersih, dan masyarakat turut merasakan manfaatnya,” ujarnya. 

Terhubung ke Proyek Green Super Grid 

Selain untuk PLTSa, Patriot Bond juga akan diarahkan untuk mendukung pembangunan proyek Green Super Grid sepanjang 70 ribu kilometer yang tengah disiapkan pemerintah. Infrastruktur ini akan menghubungkan sumber-sumber energi terbarukan seperti tenaga surya, hidro, dan panas bumi dengan pusat-pusat konsumsi di berbagai pulau besar. 

“Dalam deklarasi ASEAN Power Grid, Indonesia termasuk dalam kawasan maritim ASEAN bersama Filipina, Singapura, Johor, dan Tiongkok Selatan. Ini membuka peluang ekspor listrik hijau ke tingkat regional,” kata Airlangga. 

Skema Patriot Bond diharapkan menjadi tonggak baru dalam pendanaan proyek energi bersih nasional, sekaligus memperkuat komitmen Indonesia menuju transisi energi berkelanjutan.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#PLTSa

Index

Berita Lainnya

Index